IKLAN

Gila! Pencurian Bitcoin Senilai US$3,5 Miliar Akhirnya Terungkap

Industri kripto terus berkembang pesat, menarik perhatian lebih banyak orang dalam beberapa tahun terakhir. Namun, perkembangan ini juga membuka celah bagi pelaku kejahatan untuk mengeksploitasinya. Salah satu kasus peretasan yang menggemparkan adalah pencurian Bitcoin senilai US$3,5 miliar yang baru saja terungkap.

Bitcoin Senilai US$3,5 Miliar Dicuri dari Mining Pool

Dilansir dari laporan Arkham Intelligence di X pada Minggu (03/08/2025), pencurian Bitcoin yang terjadi pada 2020 baru terungkap tahun. Pencurian ini kini disebut-sebut sebagai yang terbesar dalam sejarah kripto, dengan BTC senilai US$3,5 miliar dicuri dari mining pool.

“Berdasarkan analisis data on-chain, tampaknya sebanyak 127.426 BTC dicuri dari LuBian pada Desember 2020, yang saat itu bernilai US$3,5 miliar dan kini bernilai sekitar US$14,5 miliar,” jelas Arkham.

LuBian berkembang pesat pada awal 2020, menjadi mining pool terbesar keenam di jaringan Bitcoin pada pertengahan tahun tersebut. Situs webnya bahkan mempromosikan diri sebagai mining pool dengan hasil tertinggi dan teraman di dunia.

BACA JUGA  Bappebti Imbau Pengguna Indodax agar Tenang
Alamat Peretasan LuBian - Arkham Intelligence
Alamat Peretasan LuBian – Arkham Intelligence

Namun, sejak awal tahun 2021, LuBian mendadak menghilang. Beberapa anggota komunitas di forum Bitcointalk menyebutkan bahwa hilangnya mereka kemungkinan terkait dengan larangan mining yang dikeluarkan oleh pemerintah Tiongkok pada saat itu.

Akhirnya, jawaban tersebut menemui titik terang. Dalam tweet lanjutan, Arkham menjelaskan bahwa peretasan pertama kali terjadi pada akhir tahun 2020, sekaligus mengungkap alasan hilangnya LuBian pada 2021.

“Mereka pertama kali diretas pada 28 Desember 2020, dengan lebih dari 90 persen BTC dicuri. Selanjutnya, pada 29 Desember, sekitar US$6 juta BTC dan USDT tambahan dicuri dari alamat LuBian yang aktif di Omni Layer,” ungkapnya.

Proses Pemulihan Belum Membuahkan Hasil

Sejak diretas pada 2020, proses pemulihan tampaknya belum membuahkan hasil. LuBian telah mencoba menghubungi peretas untuk meminta pengembalian dana, bahkan dengan membayar biaya transaksi sebesar 1,4 BTC untuk mengirim pesan ke 1.516 address sebagai upaya untuk menjangkau mereka.

BACA JUGA  5 Pelajaran dari Kasus Peretasan Twitter

“Setiap alamat peretas menerima pesan OP_RETURN, seperti yang terlihat pada tangkapan layar, di mana pihak LuBian meminta para peretas untuk mengembalikan dana mereka,” tulis Arkham di X.

Upaya LuBian untuk Menghubungi Hacker
Upaya LuBian untuk Menghubungi Hacker

Namun, hingga kini tidak ada respon, dan mata uang kripto yang dicuri tersebut masih tersimpan di alamat milik peretas. Berdasarkan nilai saat ini, valuasi BTC yang dicuri tersebut telah mencapai lebih dari US$14 miliar.

Alamat Milik Peretas LuBian - Arkham Intelligence
Alamat Milik Peretas LuBian – Arkham Intelligence

Hacker Kian Beringas, Waspadalah!

Insiden yang menimpa LuBian hanya salah satu dari sekian banyak kasus yang menimpa perusahaan atau proyek di dunia kripto. Sebelumnya, salah satu crypto exchange terbesar, Bybit, juga menjadi target peretas dan kehilangan US$1,4 miliar. Tak hanya itu, Cetus juga terlihat menjadi korban dalam serangan serupa.

Hal ini mengingatkan kita bahwa dengan semakin populernya kripto, ancaman peretasan juga semakin besar. Pelaku kejahatan kini semakin canggih dalam melancarkan aksinya, menargetkan entitas yang memiliki dana dalam jumlah besar.

BACA JUGA  Jebol Perusahaan Israel, Peretas Minta Bitcoin Senilai Rp54 Miliar

Penting bagi setiap pelaku industri kripto, baik individu maupun perusahaan, untuk selalu waspada dan meningkatkan sistem keamanan. Dengan langkah pencegahan yang tepat, kita dapat meminimalisir risiko dan melindungi aset digital yang berharga. [dp]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait