Goldman Sachs memproyeksikan bahwa bank sentral AS, The Fed, akan mulai memangkas suku bunga acuannya pada September 2025, disusul dua pemangkasan tambahan masing-masing 25 basis poin pada Oktober dan Desember. Goldman Sachs bahkan yakin The Fed bisa saja langsung pangkas sebesar 50 bps.
Prediksi ini menandai perubahan signifikan dari estimasi sebelumnya yang memperkirakan hanya satu kali pemangkasan pada akhir tahun.
Langkah pelonggaran moneter ini, jika terealisasi, berpotensi memberikan dampak luas terhadap berbagai kelas aset, termasuk pasar kripto.
Goldman menyampaikan bahwa pelemahan pasar tenaga kerja dan ekspektasi inflasi yang mulai melandai menjadi dua faktor utama yang mendorong revisi perkiraan tersebut.
“Sebelumnya kami mengira bahwa dampak tarif puncak musim panas terhadap inflasi bulanan dan peningkatan besar baru-baru ini dalam beberapa ukuran ekspektasi inflasi rumah tangga akan membuat pemangkasan lebih cepat menjadi terlalu sulit dan kontroversial,” tulis para analis di Goldman, dilansir dari Reuters.
Lebih lanjut, laporan tersebut menyebut bahwa tidak tertutup kemungkinan The Fed akan langsung memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin jika data ketenagakerjaan melemah lebih tajam dalam beberapa bulan ke depan.

Pasar Kripto Diuntungkan Saat Suku Bunga Turun
Dampak pertama dari pelonggaran moneter ini adalah meningkatnya likuiditas global. Suku bunga yang lebih rendah cenderung mendorong investor untuk keluar dari aset-aset konservatif dan mencari imbal hasil lebih tinggi di pasar berisiko, termasuk kripto.
Fenomena ini dikenal dengan istilah risk-on sentiment, di mana kelas aset seperti Bitcoin dan Ethereum cenderung menguat.
Di sisi lain, penurunan suku bunga diperkirakan menekan nilai tukar dolar AS karena penurunan yield. Ketika indeks dolar (DXY) melemah, aset alternatif seperti Bitcoin kerap menjadi tujuan utama investor global untuk menjaga nilai kekayaan mereka, terutama karena sifatnya yang terdesentralisasi dan terbatas.
Bitcoin juga sering dianggap sebagai “emas digital” oleh pelaku pasar, terutama dalam konteks pelonggaran kebijakan moneter. Jika The Fed menurunkan suku bunga secara agresif, narasi ini kemungkinan kembali menguat di kalangan institusi maupun investor ritel.
DeFi dan Altcoin Berpotensi Terkerek
Selain Bitcoin, sektor keuangan terdesentralisasi (DeFi) dan aset digital lainnya berpotensi mendapat momentum. Dalam kondisi suku bunga rendah, imbal hasil dari instrumen tradisional seperti obligasi menjadi kurang menarik.
Sebagai gantinya, protokol DeFi yang menawarkan yield melalui staking atau lending bisa menjadi opsi alternatif bagi pencari imbal hasil.
Kondisi ini juga mendorong peningkatan volume transaksi stablecoin dan lonjakan nilai total terkunci (TVL) di berbagai protokol DeFi. Altcoin, terutama yang memiliki narasi kuat seperti token berbasis kecerdasan buatan (AI), layer-2, serta memecoin, dapat mengalami reli susulan apabila sentimen pasar kembali positif.
Pemangkasan suku bunga juga bisa memperkuat minat terhadap produk keuangan institusional berbasis kripto, seperti ETF berbasis Bitcoin dan Ethereum. Jika arus dana institusi meningkat, kapitalisasi pasar kripto berpotensi kembali mendekati level tertingginya.
Namun, analis memperingatkan bahwa reaksi pasar tetap akan bergantung pada alasan di balik pemangkasan suku bunga. Jika langkah The Fed didorong oleh risiko resesi atau pelemahan ekonomi signifikan, maka volatilitas di pasar kripto bisa meningkat drastis.
Untuk saat ini, peluang pasar terhadap pemangkasan pertama di September sudah mencapai lebih dari 85 persen berdasarkan data CME FedWatch, menandakan bahwa pelaku pasar mulai mengantisipasi skenario pelonggaran lebih awal.
Dengan latar belakang tersebut, pelaku pasar kripto kini menanti dengan cermat sinyal-sinyal dari The Fed, termasuk rilis data ekonomi AS dan pidato pejabat bank sentral, untuk mengonfirmasi arah kebijakan yang akan diambil dalam beberapa bulan ke depan. [st]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.