IKLAN

Goldman Sachs: Yuan Digital Bisa Capai 1 Milyar Pengguna

Yuan digital besutan Bank Sentral Tiongkok (PBOC), diperkirakan bisa mencapai 1 milyar pengguna, menguasai 15 persen total pembayaran konsumtif dalam kurun waktu 10 tahun, membantu bank komersial bersaing dengan perusahaan fintech. Hal tersebut dinyatakan dalam laporan Goldman Sachs yang diterbitkan 17 November 2020 lalu.

Laporan tersebut menyampaikan bahwa yuan digital dalam sistem Digital Currency Electronic Payment (DC/EP) bisa menjadi alternatif yang menarik bagi layanan pembayaran digital yang disediakan perusahaan fintech dalam ekosistem nontunai.

Yuan digital mudah diterima publik, karena fitur “anonimitas” yang memisahkan rekening bank dengan dompet yuan digital, pembayaran offline serta keterhubungan dengan beragam pilihan pembayaran, sebut Goldman.

“Dalam 10 tahun, kami memprakirakan yuan digital akan mencapai 1 milyar pengguna, 1,6 trilyun renminbi yang diterbitkan, 19 trilyun renminbi dalam pembayaran total tahunan dan menguasai 15 persen total pembayaran konsumtif,” jelas laporan tersebut.

Perihal pembayaran konsumtif, menurut Goldman Sachs akan menjadi pangsa pasar tepat bagi bank dan penyedia fintech bersaing paling ketat.

“Konsumsi adalah sumber pendapatan utama bagi penyedia pembayaran pihak ketiga mengingat volume yang lebih tinggi dibanding transfer dan keuangan. Sebab itu, pembayaran konsumtif dihitung sebagai pembayaran komersial oleh institusi pembayaran,” tulis Goldman Sachs.

Laporan tersebut diterbitkan setelah regulator keuangan Tiongkok menghambat IPO oleh Ant Group. Perusahaan tersebut, yang merupakan afiliasi fintech perusahaan IT Alibaba, memiliki aplikasi pembayaran digital paling popular, Alipay.

Yuan Digital Ampuh Tebas Dominasi Dolar?

Pihak berwenang Beijing juga merancang serangkaian aturan anti monopoli untuk mengatur perusahaan fintech di negara tersebut.

BACA JUGA  Yes! Ada Yuan Digital di JD.com

Adopsi yuan digital akan melambatkan dominasi fintech terhadap bank dan bahkan bisa memutarbalik pangsa pasar jika yuan digital kian popular.

Laporan itu menyatakan China Merchant Bank (CMB) dan Ping An Bank (PAB) termasuk beberapa yang paling diuntungkan dengan ekosistem pembayaran digital baru itu, sebab platform pembayaran pihak ketiga akan menghadapi persaingan lebih banyak.

 

Saat ini, Alipay dan WeChat Pay besutan cabang pembayaran digital Tencent masih menguasai industri pembayaran digital Tiongkok. Dua perusahaan tersebut menguasai 90 persen transaksi mobile banking di tiga bulan terakhir 2019.

“Bank-bank komersial akan menjadi satu-satunya institusi yang dibolehkan dalam sistem DC/EP, sebab hal itu merupakan digitalisasi legal tender (alat bayar yang sah). Hal ini secara efektif meratakan arena permainan dengan platform fintech, memberdayakan bank agar sekali lagi bersaing di sektor pembayaran konsumtif,” jelas laporan itu.

Kendati demikian, perusahaan fintech akan terus fokus di layanan banking ritel, mengambil pangsa pasar besar di sektor layanan keuangan ritel dalam lima tahun ke depan sambil bank sentral perlahan meningkatkan adopsi yuan digital.

Bank Sentral Wajib Simak Prinsip Dasar Mata Uang Digital Ini

Laporan itu juga menyatakan yuan digital tidak akan memotong jatah bank komersial, sebab yuan digital adalah pengganti uang tunai, bukan pengganti tabungan. Selain itu, dompet digital yuang tidak akan membayar bunga bagi depositor dan sebagian besar transaksi akan dilakukan dalam jumlah kecil. [coindesk.com/ed]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait