IKLAN
Banner IUX

Google Satukan AI dan Stablecoin, Buat Cara Bayar Jadi Berubah

Banner IUX

Google resmi meluncurkan Agent Payments Protocol (AP2), sebuah protokol pembayaran baru yang memungkinkan agen kecerdasan buatan (AI) atau AI agent melakukan transaksi secara mandiri dengan menggunakan stablecoin.

Inisiatif ini menandai langkah pertama sebuah perusahaan teknologi besar dalam menggabungkan AI dengan aset digital sebagai infrastruktur pembayaran global.

Berdasarkan laporan Forbes, Alphabet, induk usaha Google, menyebut AP2 sebagai arsitektur baru uang digital yang dirancang khusus untuk agen otonom.

Dengan protokol ini, AI agent dapat menyelesaikan pembayaran untuk layanan transportasi, langganan digital, hingga biaya lintas negara tanpa perlu persetujuan manual dari pengguna pada setiap transaksi.

Integrasi AI dan Stablecoin dalam Transaksi Harian

AP2 bekerja dengan menggunakan mandates, instruksi kriptografis yang mencatat maksud pengguna dan memberi otorisasi bagi AI agent untuk mengeksekusi pembayaran. Instruksi ini dapat mencakup berbagai keperluan, mulai dari membayar langganan hingga mentransfer dana ke penyedia jasa.

BACA JUGA:  Australia Rilis Stablecoin AUDM, Buka Jalan Infrastruktur Kripto

Transaksi dalam AP2 tidak hanya terbatas pada jalur perbankan tradisional, tetapi juga mendukung stablecoin seperti dolar AS atau euro digital. Dengan dukungan blockchain, penyelesaian dapat dilakukan secara instan, berbiaya rendah dan lintas batas.

Google menegaskan, pengguna tidak perlu memiliki dompet kripto untuk memanfaatkan AP2. Protokol ini memungkinkan AI melakukan pembayaran di belakang layar, sehingga konsumen tetap merasakan pengalaman transaksi yang mulus tanpa harus berinteraksi langsung dengan aset digital.

Perbedaan dengan PayPal dan Visa

Peluncuran AP2 menempatkan Google selangkah lebih maju dibanding perusahaan pembayaran lain seperti PayPal, Visa dan Mastercard.

Selama ini, PayPal telah memperkenalkan fitur Pay with Crypto serta meluncurkan stablecoin sendiri, PYUSD. Visa dan Mastercard juga menjalankan uji coba pembayaran berbasis blockchain. Namun, semua sistem tersebut masih menempatkan manusia sebagai pusat otorisasi.

Google membedakan diri dengan menghadirkan protokol yang secara eksplisit dibangun untuk AI agent. Integrasi stablecoin bukanlah tambahan belakangan, melainkan inti dari arsitektur AP2.

BACA JUGA:  Membaca Peluang Altcoin SEI Naik 20 Persen

Hal ini berarti meskipun pengguna tidak pernah membeli kripto, AI agent mereka dapat membayar pedagang dengan stablecoin, dan penyelesaian transaksi terjadi hanya dalam hitungan detik.

Peluang dan Tantangan di Masa Depan

Jika AP2 diadopsi secara luas, dampaknya diperkirakan akan mempercepat dua transformasi sekaligus, yakni normalisasi penggunaan stablecoin dan meningkatnya peran AI agent dalam ekonomi digital.

Dompet digital tidak lagi sekadar penyimpanan pasif, melainkan pusat keuangan dinamis yang dikelola AI agent untuk mengoptimalkan pembayaran tagihan, langganan, hingga transaksi lintas negara.

Namun, pengembangan ini juga menimbulkan risiko baru. Regulasi menjadi tantangan besar karena mayoritas kerangka hukum keuangan saat ini masih mengasumsikan transaksi dilakukan oleh manusia.

Pertanyaan mengenai akuntabilitas muncul, siapa yang bertanggung jawab bila AI agent melakukan pembayaran di luar maksud pengguna?

BACA JUGA:  Ethereum Foundation Bikin Tim Khusus AI, Gerakan Besar Dimulai

Selain itu, keamanan juga menjadi sorotan. AI agent yang diberi kewenangan untuk menyetujui pembayaran otomatis berpotensi menjadi target serangan siber.

Regulasi terkait anti pencucian uang dan aliran dana ilegal juga menjadi perhatian, mengingat stablecoin dapat digunakan untuk transaksi instan dan lintas batas.

Secara psikologis, kepercayaan masyarakat terhadap AI dalam mengelola uang masih menjadi hambatan. Banyak orang masih merasa ragu menyerahkan keputusan finansial, terlebih jika menyangkut aset digital yang masih dipandang berisiko.

Meski demikian, peluncuran AP2 oleh Google dipandang sebagai tonggak baru. Dengan menggabungkan AI dan stablecoin, Google membuka jalan bagi ekosistem pembayaran digital yang dapat dijalankan sepenuhnya oleh agen otonom.

Jika berhasil diadopsi, AP2 berpotensi menggeser dominasi bank dan jaringan kartu tradisional, serta menjadikan stablecoin sebagai mata uang utama bagi transaksi AI di masa depan. [st]


Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.

Terkini

Warta Korporat

Terkait