Grafik harga Bitcoin pada time frame harian saat ini sedang membentuk pola sangat penting, yakni kemungkinan besar “pennant“. Ada dua potensi dalam hal ini meroket ke atas atau menukik seperti pola serupa sebelumnya.
Hal itu disampaikan oleh trader kawakan, Peter Brandt di akun Twitter, Selasa (5/6/2022).
“Ketika ini kelihatannya akan membentuk pennant, maka itu adalah pennant khusus untuk BTC,” tulisnya singkat.
Pendapat tertulis Brandt memang agak kabur, namun jika mengacu pada cuplikan grafik harian harga Bitcoin, ia menyampaikan, bahwa pennant yang mungkin terbentuk adalah seperti bearish pennant sebelumnya, yang terjadi antara Mei dan Juni.
Ini yang sebelumnya membuat harga BTC sepanjang Juni adalah yang terparah sejak 12 bulan terakhir.
Pada pola pennant sebelumnya, BTC gagal menembus batas atas channel, sehingga membuat kripto itu jungkir balik di bawah US$20 ribu.
Apa Itu Pola Pennant pada grafik Harga Bitcoin?
Pola pennant adalah jenis pola candlestick kelanjutan yang terbentuk ketika ada pergerakan besar, yang juga dikenal sebagai flagpole, diikuti oleh periode konsolidasi dengan garis tren konvergen—pennant—diikuti oleh pergerakan breakout ke arah yang sama.
Lazimnya, pola ini terbentuk penuh dan terkonfirmasi, jika menembus ke atas atau ke bawah garis channel, mengalami periode konsolidasi, kemudian meneruskan trennya.
Sebelumnya Brandt memandang bahwa Bitcoin memang bukanlah aset yang baik sebagai store of value seperti emas untuk investasi. Baginya BTC adalah aset untuk spekulasi semata, karena sangat volatil.
Harga BTC selama sepekan terakhir juga semakin tertekan, akibat dolar AS yang menguat secara global. Itu dicerminkan oleh indeks dolar (DXY) yang mencapai 106, bilangan yang tertinggi sejak 2 Desember 2002 pada time frame mingguan.
Menguatnya dolar adalah dampak dari kebijakan kenaikan suku bunga oleh The Fed untuk melawan inflasi agar bisa mencapai 2 persen.
Analis lainnya menyebutkan, bahwa BTC bisa kembali ke US$23.000 lagi, jika bisa melampaui resisten US$20.300. Itu ia sampaikan hari ini di Twitter. Ketika artikel ditulis, harga BTC menguat tipis di kisaran US$20.200. [ps]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.