New York Stock Exchange (NYSE) Arca secara resmi mengajukan permohonan kepada Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) untuk mengizinkan fitur staking pada produk Grayscale Ethereum ETF. Jika disetujui, ini akan menjadi langkah besar bagi industri kripto yang selama ini dibatasi oleh regulasi ketat.
Upaya NYSE Arca Mendorong Staking Ethereum ETF
Berdasarkan dokumen yang diajukan pada Jumat, 14 Februari 2025, NYSE Arca bergabung dengan sejumlah bursa lain yang telah lebih dulu mengajukan permohonan serupa.
Sebelumnya, Cboe BZX Exchange juga mengajukan izin kepada pihak SEC agar dana yang disimpan dalam 21Shares Core Ethereum ETF dapat di-staking untuk menghasilkan imbal hasil tambahan bagi para investor.
Jika disetujui, Ethereum ETF akan memungkinkan pemegangnya memperoleh pendapatan tambahan dari staking, sebuah mekanisme di mana aset digital dikunci dalam jaringan blockchain guna mendukung operasi dan validasi transaksi.
NYSE Arca mencatat bahwa “Trust” yang mengelola ETH ETF ini juga akan menerima bagian dari hasil staking tersebut, memberikan potensi keuntungan yang lebih besar bagi para investornya.
Berdasarkan informasi dari situs resmi Grayscale, produk Ethereum Mini Trust ETF, yang merupakan hasil konversi dari trust menjadi dana terbuka, saat ini mengelola aset sebesar US$1,3 miliar. Coinbase bertindak sebagai kustodian untuk 477.428 ETH.
NYSE Arca menyatakan bahwa proses staking akan dilakukan melalui penyedia terpercaya, yang dapat mencakup kustodian atau afiliasi kustodian, tetapi tidak termasuk afiliasi dari sponsor.
“Sponsor tidak akan menggunakan penyedia staking yang merupakan afiliasi dari sponsor,” seperti yang tertulis dalam pengajuan tersebut
Tantangan Regulasi dan Implikasi bagi Investor
Sebelumnya, di bawah kepemimpinan mantan Ketua SEC, Gary Gensler, regulator secara eksplisit melarang ETH ETF untuk melakukan staking, dengan alasan bahwa model tersebut dapat melanggar undang-undang sekuritas federal.
Dalam pengajuannya, NYSE Arca menekankan bahwa mekanisme staking yang mereka usulkan berbeda dengan layanan yang sebelumnya dipermasalahkan oleh SEC, seperti “delegated staking” atau “staking-as-a-service.”
Mereka berargumen bahwa staking yang dilakukan dalam Ethereum ETF yang dimiliki secara langsung oleh dana tersebut dan tidak memiliki risiko tambahan seperti layanan pihak ketiga lainnya.
“Staking dengan mekanisme seperti ‘point-and-click’ memungkinkan perolehan imbalan tanpa menghadapi risiko tertentu,” sebagaimana tertulis dalam pengajuan tersebut.
Selain itu, NYSE Arca menekankan bahwa staking akan memberikan manfaat bagi investor dengan memungkinkan trust untuk mengoptimalkan kepemilikan ETH mereka dan lebih mencerminkan pengembalian aset secara keseluruhan.
Lebih lanjut, NYSE Arca menegaskan bahwa mekanisme pada ETH ETF akan dikelola dengan sistem keamanan tinggi guna menghindari risiko seperti pemotongan (slashing) atau kehilangan aset selama proses staking.
“Staking oleh Sponsor tidak akan menyebabkan Ethereum yang dimiliki oleh Trust keluar dari kustodian,” jelas dokumen tersebut.
Ekspansi Masif Grayscale
Langkah Grayscale dalam mengembangkan produk kripto tidak hanya terbatas pada Ethereum ETF saja. Dilansir dari laporan sebelumnya, NYSE Arca juga mengajukan proposal untuk mencatatkan dan memperdagangkan ETF berbasis Cardano (ADA) dengan simbol GADA.
Jika nantinya disetujui, ini akan menjadi produk pertama yang memberikan eksposur terhadap ADA di pasar saham AS, memberikan alternatif investasi bagi investor institusional maupun ritel.
Pengajuan ini menunjukkan ambisi Grayscale untuk terus memperluas penawaran produk cryptocurrency yang dapat diakses melalui mekanisme ETF, sejalan dengan meningkatnya minat terhadap investasi aset digital.
Dengan semakin banyaknya permohonan ETF yang mencakup berbagai aset kripto, keputusan SEC terhadap staking ETH ETF akan menjadi barometer penting bagi masa depan regulasi kripto di AS. [dp]