IKLAN

Gurih! Pasar Kripto di India dan Pakistan Naik Hingga 600 Persen

Pasar Asia masih menjadi tempat bertumbuh terfavorit dari pasar kripto, di mana kabar baik telah datang dari India dan Pakistan.

Ini menjadi kabar baik lainnya dari wilayah Asia, di mana memang penduduk di negara-negara di benua ini lebih punya ketertarikan lebih terhadap aset kripto.

Pasar Kripto di India dan Pakistan 

Meski ada semacam konflik antara India dan Pakistan, tetapi rupanya ada sedikit kekompakan di antara keduanya, dari sisi minat terhadap aset kripto.

Dari tweet di atas, Bloomberg telah membagikan data terbaru dari perusahaan analisis kripto, Chainalysis, mengenai pertumbuhan pasar kripto di kedua negara tersebut.

Untuk wilayah Asia, kedua negara tersebut adalah yang terkuat dalam hal pertumbuhan pasar kripto. Itu tentu saja mencerminkan bagaimana masyarakat di sana dalam memandang kripto, terlepas dari aturan pemerintahnya.

BACA JUGA  Ethereum (ETH) dan Bitcoin (BTC) Cetak ROI Tinggi, Presale Furrever Token Bisa Mendominasi Wacana Kripto 2024?

Dalam rentang 12 bulan terakhir, pasar kripto di India telah tumbuh 641% dan di Pakistan 711%.

Selain itu, Aktivitas India di platform keuangan terdesentralisasi (DeFi) juga mencapai hampir 60%. Itu karena akses perbankan masih cukup sulit bagi sebagian penduduk di negeri Bollywood tersebut.

Selain pertumbuhan pasar, pertumbuhan adopsi kripto di Asia juga berkembang dengan pesat. Urusan adopsi kripto saat ini di pimpin oleh Vietnam, diikuti oleh kedua negara di atas.

“Transfer besar berukuran institusional di atas kripto senilai US$10 juta mewakili 42% transaksi yang dikirim dari alamat yang berbasis di India, dibandingkan 28% untuk Pakistan dan 29% untuk Vietnam.. Angka-angka itu menunjukkan bahwa investor kripto India adalah bagian dari organisasi yang lebih besar dan lebih canggih,” ungkap laporan tersebut, dilansir dari Bloomberg, Jumat (5/11/2021).

BACA JUGA  Kembali di Atas US$70.000, Harga BTC Digadang Siap untuk Reli Lagi

Kecenderungan Pasar

Meski tampak sama-sama bertumbuh, namun Vietnam, India dan Pakistan memiliki ketertarikan dan aktivitas aset kripto yang berbeda.

Dari data di atas, India memiliki aktivitas terkait kripto Ether (ETH) yang lebih besar, diikuti oleh Vietnam di posisi kedua. Namun, untuk aktivitas terkait Bitcoin (BTC), Pakistan justru menjadi pemimpinnya, diikuti kembali oleh Vietnam.

Dan untuk aktivitas stablecoin, Vietnam adalah pemimpinnya. Hal ini kemungkinan dikarenakan tingkat adopsi yang lebih tinggi di negara tersebut, yang meningkatkan kegunaan dari stablecoin untuk keperluan transaksi.

Kesamaan dari ketiganya adalah, mereka tidak begitu memiliki ketertarikan besar pada altcoin. Kemungkinan, orientasi ketiganya masih pada kripto yang lebih terlihat stabil dan besar dari sisi volatilitas dan kapitalisasi pasar.

Kemungkinan, negara-negara di wilayah Asia lainnya juga akan mengikuti jejak ketiga negara tersebut. Tentu saja masih harus diiringi regulasi yang memadai. Indonesia bisa saja termasuk ke dalamnya. Mari kita saksikan. [st]

BACA JUGA  Presiden El Salvador: Penggunaan Bitcoin Bukanlah Paksaan

 

 

 


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait