Provinsi Gyeongsangbuk di Korea Selatan (Korsel) dikabarkan akan menjadi lokasi terbaru uji coba peluncuran kripto yang didukung oleh pemerintah Korsel, seperti dilansir dari CCN.com
Langkah ini menandakan peraturan di Korsel yang semakin bergeser mendukung kripto, setelah sebelumnya mempertimbangkan pelarangan perdagangan kripto sekitar sembilan bulan lalu. Pemerintah Korsel mengeluarkan larangan ICO pada September 2017 silam, tetapi mempertimbangkan ulang larangan tersebut pada bulan Juli 2018.
Kini, pemerintah Korsel sedang berdiskusi tentang legalisasi ICO dan berencana menciptakan sebuah “Pulau Blockchain” seperti Malta yang terkenal sangat ramah kripto.
Seperti dilaporkan Joongang Daily, kripto baru bernama Gyeongbuk Coin, rencananya akan menggantikan gift card yang digunakan di toko-toko tertentu di seantero provinsi Gyeongsangbuk, termasuk Daegu, kota terbesar ke-empat di Korea Selatan.
Saat ini, 60 kotamadya di Korsel dan 9 kota di Gyeongsangbuk menerbitkan gift card mereka masing-masing. Sistem pembayaran lokal ini akan digantikan dengan Gyeongbuk Coin, yang akan bisa dibeli melalui bursa.
Provinsi Gyeongsangbuk akan meluncurkan senilai 100 miliar won kripto mereka (sekitar US$ 100 juta) setiap tahun. Jumlah ini menyamai sistem pembayaran provinsi yang dipakai sebelumnya, bernama “Hometown Love Gift Cards”.
Rencananya, tim developer dan studi banding akan membuat bursa untuk penduduk Gyeongbuk-do dan area sekitarnya agar bisa membeli kripto baru tersebut menggunakan won. Bisnis-bisnis lokal akan mulai menerima Gyeongbuk Coin untuk pembelian barang dan jasa menggunakan QR code di ponsel mereka.
“Masih ada banyak masalah yang perlu diselesaikan soal cara pedagang menggunakan koin mereka, membuat program-program terpisah, dan menerbitkan koin. Akan tetapi, mata uang kripto adalah teknologi inti yang akan diterima,” ujar Sunghyun Chung, Kepala Departemen Kebijakan Sains dan Teknologi Gyeongsangbuk-do.
Tim studi banding dari Gyeongbuk-do mengunjungi Kota Zug di Switzerland yang ramah terhadap kripto. Kota ini terkenal sebagai “Crypto Valley” oleh komunitas blockchain internasional.
Zug terkadang disebut sebagai “rumah” startup blockchain. Ada sekitar 170 startup blockchain di kota tersebut, dengan beban pajak rendah dan regulasi ringan demi mendorong inovasi kripto pada tingkat yang jauh melebihi kota-kota lain di dunia. Ethereum Foundation, Shapeshift dan Xapo adalah beberapa di antara startup yang ada di kota Zug.
Warga Zug bisa membayar layanan umum menggunakan kripto. Mereka juga memiliki KTP digital yang diamankan menggunakan teknologi blockchain. Bahkan peminjaman buku di perpustakaan sekolah ditangani menggunakan blockchain.
Seorang anggota studi banding Gyeongsangbuk berkomentar, “Saya kira kami bisa memanfaatkan informasi yang kami pelajari dari Kota Zug untuk membuat KTP berbasis blockchain untuk 5 ribu pegawai Pemerintah Provinsi Gyeongbuk.”
Demi mengejar kerangka baru tersebut, startup blockchain Orbs telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan Gyeongsangbuk-do untuk mendukung proyek kripto lokal tersebut. [ed]