Hyperliquid telah meluncurkan stablecoin USDH sebagai langkah strategis untuk memperkuat likuiditas sekaligus tata kelola ekosistemnya.
Penerbitan stablecoin Hyperliquid ini dilakukan melalui tim Native Markets, yang dipilih setelah memenangkan proses tender oleh validator di jaringan Hyperliquid.
Dalam debut perdagangannya, pair USDH/USDC mencatat volume lebih dari US$2 juta, dengan harga relatif stabil di level 1,001. Beberapa jam setelah peluncuran, USDH bahkan sudah melampaui USDC dalam pangsa pasar HyperEVM dengan sirkulasi mencapai lebih dari US$24 juta, setara 8,9 persen dari market share di jaringan tersebut.
Langkah ini dilakukan di tengah meningkatnya persaingan dengan Aster DEX, yang sempat menyalip Hyperliquid dalam volume perdagangan mingguan.
Melalui peluncuran USDH, Hyperliquid berupaya menghadang dominasi pesaing dan mengurangi ketergantungan pada stablecoin eksternal seperti USDC, yang selama ini menjadi tulang punggung likuiditas di banyak ekosistem.
Mekanisme Cadangan dan Tata Kelola Stablecoin Hyperliquid
Stablecoin Hyperliquid USDH didukung oleh cadangan berupa uang tunai dan instrumen Treasury jangka pendek AS. Pendapatan dari pengelolaan cadangan tersebut dibagi dua, yakni 50 persen digunakan untuk membeli kembali token HYPE, sementara 50 persen sisanya dialokasikan untuk pengembangan ekosistem Hyperliquid.
Untuk menjaga transparansi, saldo cadangan dapat diverifikasi melalui oracle dan feed on-chain yang dirancang agar setiap pergerakan tercatat secara real-time.
Meski demikian, proses tender yang melibatkan Native Markets menuai sorotan. Sejumlah pihak menilai mekanisme pemilihan kurang kompetitif karena validator disebut lebih memprioritaskan Native Markets, sementara kandidat lain seperti Paxos dan Frax tidak memperoleh pertimbangan optimal.
Kritik ini memunculkan pertanyaan mengenai aspek governance di dalam jaringan, meski pihak Hyperliquid menegaskan bahwa keputusan dilakukan demi stabilitas dan keberlanjutan jangka panjang.
Strategi Menghadang AsterÂ
Peluncuran stablecoin Hyperliquid USDH tidak hanya dimaksudkan untuk memperkuat likuiditas internal, tetapi juga sebagai strategi menghadang ekspansi Aster DEX yang kian agresif.
Dengan stablecoin sendiri, Hyperliquid berharap dapat mengembalikan arus pendapatan cadangan yang selama ini mengalir ke penerbit eksternal.
Langkah ini juga dipandang penting untuk menjaga daya saing di tengah kompetisi ketat antar platform keuangan terdesentralisasi.
Namun, jalan USDH tidak sepenuhnya mulus. Salah satu tantangan besar yang dihadapi adalah jadwal pembukaan (unlock) token HYPE dalam jumlah besar, yakni sekitar 237,8 juta token dengan nilai hampir US$12 miliar.
Kondisi ini berpotensi memberi tekanan jual terhadap harga HYPE, yang merupakan aset inti ekosistem Hyperliquid.
Selain itu, USDH juga masih harus bersaing dengan stablecoin mapan seperti USDC dan USDT, yang sudah lebih dulu dipercaya dan memiliki jaringan likuiditas luas.
Risiko lain datang dari aspek regulasi dan potensi kerentanan teknis. Stablecoin Hyperliquid USDH sebagai aset digital berbasis dolar AS dapat menjadi sorotan otoritas keuangan global.
Jika regulasi baru diberlakukan, operasionalnya mungkin menghadapi persyaratan tambahan. Dari sisi teknis, ancaman bug, serangan siber, atau kegagalan sistem oracle juga bisa memengaruhi stabilitas harga dan kepercayaan pengguna.
Meski menghadapi berbagai tantangan, Hyperliquid menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat ekosistem.
Dengan dukungan tata kelola cadangan yang transparan dan pembagian keuntungan yang diarahkan kembali ke ekosistem, stablecoin Hyperliquid USDH diharapkan mampu menjadi instrumen kunci dalam memperluas pangsa pasar serta memperkuat posisi Hyperliquid di sektor keuangan terdesentralisasi. [st]
Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.