Hampir Seribu Proyek Kripto Mati di Bear Market 2018

Dari data Coinopsy dan Deadcoins terungkap, hampir seribu proyek kripto mati di tengah pasar kripto 2018 yang lesu, CryptoGlobe melansir, Minggu (30/12). Sebuah proyek dinyatakan mati jika terbukti menipu (scam), tidak memberikan produk yang dijanjikan atau memiliki volume perdagangan dan tingkat adopsi yang amat rendah. Beberapa di antara bahkan menggunakan mekanisme Initial Coin Offering (ICO), seperti BitConnect yang disebut sebagai salah satu skema Ponzi terbesar sepanjang sejarah kripto.

Deadcoins mengungkapkan setidaknya ada 934 uang digital yang sudah mati. Sebelumnya pada Juli 2018, DeadCoins melaporkan, ada sekitar 800 token kripto yang terbengkalai. Sementara itu, Coinopsy menemukan 483 proyek kripto yang kini sudah tak terdengar lagi kabarnya.

Menurut Coinopsy, proyek kripto bisa disebut sudah mati jika kripto (token ataupun koinnya) sudah ditinggalkan oleh pendirinya. Selain itu jika situsnya sudah tidak bisa diakses lagi, koinnya tidak didukung oleh volume perdagangan dan node validasi transaksi yang tak cukup. Coinopsy menambahkan, jika ada kendala teknis tak terselesaikan terkait peranti lunak yang mendukung kripto tersebut, misalnya ada masalah dengan wallet untuk menyimpan koinnya, maka kripto itu bisa dianggap sudah mati.

Saat ini ada 113 ICO mati yang diidentifikasi oleh Coinopsy, yaitu proyek yang meluncurkan ICO tetapi tidak pernah menghasilkan produk atau tak memberikan kabar mengenai pengembangan terbaru platform mereka. Selain itu ICO mati adalah yang menggunakan skema pump-and-dump atau bentuk manipulasi pasar lainnya tanpa ada adopsi yang nyata dari penggunanya.

Ada pula yang disebut “koin guyonan”. Kalau yang satu ini menurut Coinopsy adalah koin yang diluncurkan dengan niat sekadar untuk lucu-lucuan, tanpa ada rencana serius untuk menjadi aset digital yang bermanfaat. Saat ini ada 17 yang berkategori kripto guyonan di Coinopsy. Selain itu, Coinopsy menemukan setidaknya 40 proyek kripto yang merupakan scam dan 313 proyek kripto terbengkalai.

Coinopsy juga menjelaskan, sebuah token bisa dianggap mati jika peringkat total kapitalisasi pasarnya senantiasa dibawah 1000 selama tiga bulan berturut-turut. Koin yang volume perdagangannya di bawah US$1.000 selama kurun waktu yang sama juga dinyatakan telah mati oleh Coinopsy.

Baru-baru ini, Wall Street Journal juga menyelidiki proyek kripto yang sudah tidak aktif. Riset itu menemukan, lebih dari 15 persen proyek kripto yang menggalang dana melalui ICO pada 2017 dan 2018 melakukan plagiarisme, yaitu mencontek whitepaper atau menyalin ide dari proyek kripto lain.

Wall Street Journal juga menemukan sejumlah proyek ICO yang menjanjikan keuntungan fantastis, tetapi kemudian tidak memenuhi janji itu. Data dari DeadCoins dan Coinopsy serta Wall Street Journal memperlihatkan, pasar ICO masih jauh dari matang, sehingga harus diperlakukan dengan lebih hati-hati jika investor tidak ingin rugi. [ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait