IKLAN

Harga Bitcoin Ambrol, Posisi Long Lebih US$200 Juta di Pasar Derivatif Terimbas

Jatuhnya harga Bitcoin (BTC) membawa dampak yang luas, membuat terlikuidasinya posisi long pada pasar derivatif senilai ratusan juta dolar AS.

Kemarin (3/3/2023), hanya dalam waktu satu jam harga BTC merosot lebih dari 5 persen, yang diperkirakan sebagai imbas dari kontroversi dari bank Silvergate.

Kontroversi tersebut menambah kekhawatiran investor karena regulasi AS sebelumnya telah mengambil langkah keras terhadap kripto, seperti melarang layanan staking dan stablecoin tidak terdaftar.

Harga Bitcoin (BTC) Ambrol 

Berdasarkan laporan Bitcoin News, 65 bursa derivatif kripto telah mencatat volume perdagangan sekitar US$171 milyar dalam 24 jam terakhir.

harga Bitcoin

Data dari CoinGlass menunjukkan bahwa sebelum jatuhnya harga BTC kemarin, ada banyak posisi long yang dilakukan.

Namun, saat kejatuhan 1 jam tersebut, ada 78.116 trader yang melikuidasi posisi mereka dengan total nilai sekitar US$237,97 juta. Likuidasi terbesar terjadi di bursa kripto OKX.

BACA JUGA  ICDX-ICH Siap Bantu Tingkatkan Kinerja Pasar Aset Kripto di Indonesia

Pada Kamis kemarin (2/3/2023), terjadi likuidasi posisi long yang menguasai porsi 90 persen dari total US$206 juta. Di OKX, likuidasi yang terjadi bernilai sekitar US$4,16 juta dan menduduki posisi pertama, diikuti oleh Binance, ByBit, Huobi dan CoinEx.

Saatnya Short Aset Kripto?

Crypto News melaporkan bahwa, Ahli Strategi Senior di Bloomberg Mike McGlone berpendapat bahwa aset kripto akan menghadapi lebih banyak tantangan ke depan, dampak dari kebijakan suku bunga bank sentral AS.

Menurutnya, sentimen ini dapat membalik selera risiko, sehingga investor disarankan untuk melirik semacam asuransi untuk melindungi portofolio mereka.

McGlone melihat bahwa, kenaikan kuat yang dibentuk awal tahun ini membuat tren menjadi rentan untuk kembali terseret crypto winter 2022. Kripto pun dipandang belum mencapai titik terendah yang sesungguhnya (bottom).

BACA JUGA  Fakta dan Hoax Bitcoin Dilarang di Inggris

“Bitcoin mungkin perlu menembus resistance di kisaran US$25.000 dalam waktu dekat agar minat pada aset berisiko pulih. Jika gagal melakukannya, short position dalam kripto dapat dibenarkan,” ujar McGlone.

Memang, level US$25.000 saat ini telah menjadi resistance kuat bagi harga Bitcoin karena telah berulang kali gagal untuk ditembus. Ini juga yang membawa harga BTC kian merosot hingga ke kisaran US$22.380. Mari kita saksikan [st]

 


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait