IKLAN

Harga Bitcoin Anteng di US$17 Ribuan Setelah Komentar Datar The Fed, US$14 Ribu per BTC Masih Terbuka

Di saat Ketua The Fed memilih bungkam soal kebijakan moneter, harga Bitcoin masih bertahan untuk tetap di atas level psikologis utama, US$17.000.

Sejak rilisnya data pekerjaan AS di akhir pekan lalu, harga Bitcoin (BTC) telah cenderung mengarah ke Utara karena prospek pertumbuhan selera risiko.

Pasar kripto utama menimbang itu sebagai dasar pijakan, meski apa yang dilakukan Ketua The Fed Jerome Powell baru-baru ini membuat pergerakan di pasar menjadi bervariasi.

Nasib Harga Bitcoin (BTC) 

Berdasarkan laporan Cointelegraph, pedagang BTC sempat kecewa terhadap pilihan untuk bungkam dari Powell terkait kebijakan ekonomi mendatang.

Beberapa altcoin mengalami kemerosotan harga, seperti Dogecoin (DOGE), yang turun sekitar 1,2 persen. Namun, Shiba Inu (SHIB) justru naik 5 persen. Pasar menjadi bervariatif.

Sementara, harga Bitcoin dan Ether (ETH) tetap datar, namun berujung dengan kenaikan pada pagi hari ini karena tidak ada intensitas khusus yang mampu menekan momentum sejak akhir pekan kemarin.

Berbicara di Simposium Internasional di markas besar Bank Sentral Swedia di Stockholm, Ketua The Fed tampak menghindari topik terkait kebijakan moneter AS.

BACA JUGA  Bitcoin Ambrol Rp42 Juta Kurang dari 24 Jam

Dalam Simposium tersebut, Powell membahas tiga poin utama yang menjadi fokus dari bank sentral.

“Pertama, independensi kebijakan moneter Federal Reserve adalah pengaturan kelembagaan yang penting dan didukung secara luas yang telah melayani masyarakat Amerika dengan baik,” ujar Powell.

Ini dianggap tidak membawa sinyal apa pun ke pasar, sehingga sebagian besar pengamat dan investor kecewa karena tidak adanya petunjuk yang jelas.

“Kedua, The Fed harus terus mendapatkan kemandirian itu dengan menggunakan alat kami untuk mencapai tujuan pekerjaan maksimum dan stabilitas harga yang ditetapkan, dan dengan memberikan transparansi untuk memfasilitasi pemahaman dan pengawasan yang efektif oleh publik dan perwakilan terpilih mereka di Kongres. Ketiga, kita harus berpegang teguh pada apa yang telah dibangun dan tidak mengembara untuk mengejar manfaat sosial yang dirasakan yang tidak terkait erat dengan tujuan dan otoritas hukum kita,” tambah Powell.

Menanggapi pernyataan tersebut, co-Founder dari DecenTrader dengan nama pseudonim Filbfilb melihat potensi target jangka pendek untuk naik dan turunnya harga BTC.

BACA JUGA  Penambang Bitcoin Bergairah Kembali Setelah Harga Bitcoin di atas US$20 Ribu Terlampaui

Menggunakan indikator WMA, ia melihat adanya aksi beli ramai dalam dua bulan terakhir di bawah US$16.500.

Untuk peluang kenaikan, indikator WMA20 memprediksi harga Bitcoin mampu mencapai US$18.300, dan WMA200 mampu melihat pencapaian ke US$24.000.

Namun ia menggarisbawahi bahwa, jika kecenderungan bearish kembali terlihat, maka harga BTC mungkin bisa turun lebih rendah dari US$14.000.

The Block melaporkan bahwa, altcoin seperti XRP dan MATIC berada di antara kripto yang harganya merosot, masing-masing sekitar -1,4 persen dan -2,3 persen.

Sementara, harga saham bursa kripto AS Coinbase mengalami kenaikan sekitar 3 persen tadi malam setelah mengumumkan memberhentikan 25 persen tenaga kerjanya, yang dinilai pengamat sebagai langkah yang memang diperlukan.

“Kami melihat pengurangan biaya sebagai hal yang positif untuk saham dan langkah yang diperlukan mengingat gambaran volume yang tidak pasti pada tahun 2023… Masih ada potensi kejatuhan dari keruntuhan FTX dan tetap berhati-hati pada volume untuk paruh pertama tahun 2023,” ungkap seorang analis anonim.

BACA JUGA  ETF Bitcoin (BTC) Lesu, Bagaimana Dampaknya terhadap Ethereum (ETH) dan Furrever Token (FURR)?

CEO DCG Dituduh Sebagai Penipu

Di sisi lain, CEO dari Digital Currency Group (DCG) telah dituduh sebagai penipu oleh co-Founder bursa kripto Gemini, Cameron Winklevoss. Ia juga meminta para dewan perusahaan untuk memecat CEO DCG, Barry Silbert.

Dalam bagian dari kejatuhan global FTX, DCG berfokus pada dana pelanggan yang terkunci dan Silbert diduga tidak mau untuk bekerja sama dengan tuntutan kreditur.

Sementara, upaya “Redeem GBTC” untuk mendapatkan akses ke dana atas nama investor di produk tersebut masih menjadi sorotan tersendiri. Itu karena GBTC gagal menghasilkan tekanan harga yang nyata pada aset aslinya, Bitcoin.

Menimbang sentimen yang bervariasi untuk pasar kripto, harga Bitcoin (BTC) masih dinilai oleh beberapa analis dapat bergerak lebih rendah jika sentimen dari bank sentral AS kembali memanas.

Beberapa analis menilai harga BTC berpeluang jatuh ke US$10.000 karena sentimen global yang tidak akan mudah berubah arah. Namun, dalam jangka pendek itu masih berpeluang naik sembari mengamati setiap perkembangan terkait sentimen global. [st]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait