Harga Bitcoin Berisiko Tumbang Sebelum Tahun Berganti, Begini Pandangan Teknikalnya

Setelah gagal dalam melampaui level kritis, harga Bitcoin (BTC) tampak berisiko bergerak lebih rendah lagi sebelum tahun 2023 berakhir.

Bitcoin baru-baru ini telah mencoba menembus level US$43.200, berhasil melampaui US$43.500. Namun menghadapi kesulitan mencapai zona resistensi kritis US$44.000.

Perjuangan ini terlihat ketika harga Bitcoin mencapai puncak sekitar US$43.792 sebelum mengalami penurunan. Pola semacam ini membentuk huruf V terbalik pada grafik, menandakan tren bearish saat Bitcoin kembali di bawah level US$43.200.

Penurunan ini signifikan karena berhasil menembus level Fibonacci retracement 50 persen dari pergerakan naik dari titik terendah US$41.637 ke titik tertinggi US$43.792.

Saat ini, Bitcoin diperdagangkan di bawah US$43.000 dan juga di bawah indikator SMA 100 jam, indikator penting momentum pasar. Lebih lanjut, Bitcoin sedang konsolidasi di bawah level Fibonacci retracement 61,8 persen dari pergerakan naik yang sama.

Melihat potensi di jalur pemulihan, harga Bitcoin menghadapi resistensi langsung dekat US$42.500. Ada juga garis tren bearish kunci yang terbentuk, dengan resistensi terdekat di US$42.550 pada grafik jam BTC/USD.

Resistensi utama pertama berada di US$43.000. Mengatasi rintangan ini dapat berpotensi mendorong harga lebih tinggi, dengan rintangan besar selanjutnya terletak pada $43,250.

Melampaui resistensi ini dapat memicu pergerakan naik yang solid menuju level US$43.800, dan berpotensi bahkan ke marka kritis US$44.000, di mana kenaikan ke $45,000 menjadi mungkin.

Harga Bitcoin Berisiko Tumbang 

Namun, jika harga Bitcoin gagal mengatasi zona resistensi US$43.000, penurunan lebih lanjut mungkin terjadi. Dukungan langsung ditemukan dekat level US$42.150. Jika harga jatuh di bawah ini, support utama berikutnya ada sekitar US$41.650.

NewsBTC melaporkan, jika harga jatuh di bawah ambang batas ini, ada risiko kerugian lebih lanjut, yang berpotensi menyeret harga turun menuju support US$40.500 dalam jangka pendek.

Dalam konteks yang lebih luas, grafik pelangi Bitcoin menyajikan perspektif yang menarik dan penuh warna tentang status saat ini BTC.

Grafik ini lebih dari sekadar visual yang menarik, setiap pita warna menyampaikan pesan tertentu kepada investor, meski tidak dimaksudkan sebagai nasihat keuangan. Saat ini, Bitcoin diperdagangkan dalam zona Accumulate di grafik ini.

bitcoin

AMB Crypto melaporkan bahwa, grafik ini juga menyoroti peristiwa Bitcoin halving yang merupakan momen penting dalam siklus hidup kripto yang secara historis memiliki implikasi signifikan bagi nilai Bitcoin.

Peristiwa-peristiwa ini, yang biasanya diikuti oleh periode bullish sekitar setahun kemudian, menunjukkan bahwa puncak siklus saat ini mungkin terjadi sekitar tahun 2025. Namun, memprediksi waktu dan level harga yang tepat tetap menjadi tantangan.

Untuk mengatasi ketidakpastian ini, analisis tekniskal, terutama level retracement dan ekstensi Fibonacci, bisa sangat berharga. Alat-alat ini telah terbukti efektif di berbagai rentang waktu, meskipun bergantung pada penilaian analis untuk menentukan titik awal dan akhir.

Misalnya, reli kuat dari US$3.135 ke US$13.800 sebelum Bitcoin halving tahun 2020 digunakan untuk memplot level ekstensi Fibonacci. Reli ini mencapai level ekstensi 500 persen sekitar 868 hari kemudian, atau sekitar 2,5 tahun setelah pergerakan awal.

Data historis ini dapat menawarkan wawasan tentang potensi lintasan setelah peristiwa pemotongan yang akan datang.

Mengingat reli kuat yang dialami Bitcoin dalam tahun sebelum halving berikutnya, struktur pasar, terutama pada grafik satu hari, terus mendukung pembeli. Dengan menerapkan level ekstensi Fibonacci pada tren saat ini, analis dapat memperkirakan di mana level ekstensi 500 persen mungkin berada, memberikan target untuk pertumbuhan di masa depan.

Analisis ini menunjukkan bahwa meskipun saat ini sedang mengalami penurunan, prospek jangka panjang Bitcoin tetap bullish, dengan potensi pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun mendatang.

Seperti pada setiap investasi, kondisi pasar dapat berubah dengan cepat, dan investor harus tetap waspada dan terinformasi tentang tren dan data terbaru. [st]

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait