Harga Bitcoin Berpotensi Cetak US$70.000 Usai Mencoba Menjajal US$66.500

Pasar cryptocurrency diprediksi akan mengalami dinamika menarik dalam minggu ini, dengan harga Bitcoin berpotensi mencapai US$70.000 setelah berhasil melakukan pengujian ulang di level US$66.500.

Markus Thielen, peneliti di 10x Research, mengungkapkan optimisme tersebut dalam analisis terbarunya, Senin (28/10/2024) mencatat bahwa harga Bitcoin kini berada dalam posisi yang baik untuk mencapai target psikologis US$70.000.

Minggu ini, pasar akan menyaksikan token unlock besar-besaran senilai US$1,7 miliar, dibandingkan dengan US$758 juta yang terjadi minggu lalu.

Thielen mencatat bahwa meskipun ada penurunan jumlah unlock yang diperkirakan pada November menjadi US$2,1 miliar dari US$3,9 miliar di Oktober 2024, pengurangan suplai ini bisa memberikan efek positif bagi harga BTC.

Pada hari Senin, 28 Oktober 2024, token dari platform Avalanche, The Arena, akan diluncurkan. Selain itu, unlock sebesar US$9 juta dari Open Campus dan US$8 juta dari Maverick Protocol akan menjadi perhatian investor.

prediksi harga btc menurut analis 10x Research.

Hari ini juga diperkirakan akan dimulainya kembali window shopping di saham perusahaan di AS, yang diperkirakan dapat menambah US$6 miliar per hari dalam net buying, menambah momentum positif bagi pasar saham.

“Pembelian kembali saham perusahaan yang diharapkan akan dimulai hari ini bisa membantu mendongkrak harga saham secara keseluruhan, yang seringkali berhubungan dengan minat investor terhadap aset digital,” tambah Thielen.

Selanjutnya, pada Selasa, 29 Oktober 2024, upgrade Nakamoto untuk Stacks (STX) akan dilaksanakan, yang diharapkan dapat meningkatkan kecepatan transaksi secara signifikan. Pada hari yang sama, laporan keuangan dari Alphabet dan token unlock sebesar US$7 juta dari Portal juga akan menjadi sorotan. Thielen menjelaskan bahwa perubahan dalam jaringan Stacks bisa menjadi katalisator penting untuk menggaet lebih banyak pengguna dan mendukung kenaikan harga Bitcoin.

Hari Rabu, 30 Oktober, konferensi SmartCon yang diselenggarakan oleh Chainlink ($LINK) diharapkan memberikan pengumuman penting, sementara token unlock TIA senilai $1 miliar juga direncanakan untuk hari yang sama. Laporan pendapatan dari Meta Platforms dan Microsoft pada hari tersebut juga akan menjadi sorotan pasar.

Di hari Kamis, 31 Oktober, laporan pendapatan dari raksasa teknologi Apple dan Amazon diharapkan dapat memberikan dampak signifikan pada sentimen pasar.

“Hasil dari perusahaan-perusahaan besar ini bisa mempengaruhi keputusan investasi banyak trader dalam mempertimbangkan harga BTC,” tulisnya.

Memasuki bulan November, dinamika pasar akan semakin menarik dengan pemilihan umum di AS pada 5 November 2024, di mana analisis menunjukkan bahwa mantan Presiden Trump memiliki peluang besar untuk memenangkan pemilihan.

“Dengan situasi politik yang berpotensi mempengaruhi kebijakan keuangan, investor akan sangat memperhatikan hasil pemilihan ini,” ujar Thielen.

Lebih lanjut, dalam waktu dekat, Frax Finance (FXS) juga akan mengumumkan rencana besar pada bulan November, diikuti dengan laporan pendapatan kuartalan dari MicroStrategy pada 6 November.

Rapat FOMC pada 7 November 2024 dan pengumuman perubahan holding Q3 13F pada 15 November menjadi momen penting lainnya yang harus dicermati oleh investor.

Sebagai tambahan, Microsoft akan mengadakan rapat pemegang saham tahunan pada 10 Desember, yang akan memberikan suara terkait diversifikasi treasury senilai US$76 miliar ke dalam Bitcoin.

“Meskipun dewan Microsoft merekomendasikan untuk tidak mendukung proposal ini, perdebatan tentang adopsi Bitcoin di kalangan perusahaan besar menunjukkan meningkatnya minat terhadap aset digital,” ungkap Thielen.

Investasi Bitcoin Microsoft Terancam Batal? Dewan Direksi Ajukan Penolakan

Secara keseluruhan, analisis menunjukkan bahwa November cenderung memberikan hasil positif bagi harga Bitcoin, dengan rata-rata return secara historis mencapai +5,8 persen.

“Dengan semua peristiwa ini, pasar Bitcoin masih condong ke arah bullish, memberikan peluang yang menjanjikan bagi para investor,” tutup Thielen.

Dengan banyaknya faktor yang berpotensi mendorong harga BTC dan sentimen pasar secara keseluruhan, investor disarankan untuk tetap waspada dan melakukan analisis mendalam sebelum mengambil keputusan investasi.

Berdasarkan penelusuran oleh Blockhainmedia.id, terpantau pada Senin malam di Coinmarketcap, harga Bitcoin (BTC) berada di level US$68.936,96. Dalam rentang waktu 24 jam terakhir, harga Bitcoin mengalami peningkatan sebesar 1,96 persen. Dalam tujuh hari terakhir, BTC menunjukkan pertumbuhan sebesar 2,57 persen, sementara dalam sebulan terakhir, kenaikannya mencapai 4,85 persen.

Secara teknikal pada time frame harian, secara teknikal berdasarkan indikator Fib Retracement, BTC mencoba menggapai US$69.481 yang tercapai sebelumnya pada 21 Oktober 2024. Kripto nomor wahid ini memang lincah memantul berturut-turut dari US$65.464 dan US$66.987 sejak 23 Oktober 2024. Jika resisten itu terlampaui dan bertahan, maka level psikologis US$70 ribu dapat tercapai.

analisis harga BTC bisa menembus 70 ribu

Volume perdagangan Bitcoin dalam 24 jam terakhir juga cukup signifikan, yaitu sebesar US$27.332.864.876, dengan total 397.026 BTC yang diperdagangkan. Data ini mencerminkan kondisi pasar yang aktif, di mana minat terhadap Bitcoin tetap tinggi di kalangan investor.

ATH BTC Diprediksi Tahun 2025

Sementara itu dalam kajian terbaru harga BTC, analis popular di TradingView, CobraVanguard pasar mengharapkan kenaikan lebih lanjut pada kripto itu dengan proyeksi ATH terjadi pada 2025.

“Saat ini, dapat dikatakan bahwa Bitcoin telah menyelesaikan gelombang korektif keempatnya, dan mulai sekarang, harga dapat diharapkan untuk naik menuju puncak pada pola ascending triangle. Jika pola tersebut terlampaui, kita mengharapkan terjadinya ATH (All Time High) baru, tetapi di tahun 2025,” tulisnya pada Senin (28/10/2024).

QCP Capital mencatat bahwa meskipun cryptocurrency dianggap sebagai “Trump Trade,” korelasi antara Bitcoin (BTC) dan peluang Trump tampaknya mulai melemah, terutama saat BTC berupaya menembus US$70.000 dan mengatasi titik tertinggi yang dicapai pada bulan Juli.

Mereka juga mengamati bahwa selama bulan “Uptober,” BTC hanya mengalami kenaikan sebesar 8 persen, jauh di bawah rata-rata kenaikan yang mencapai 21 persen. Jika harga spot BTC dapat bertahan pada level ini, Oktober ini diperkirakan akan menjadi kinerja terburuk keempat BTC dalam dekade terakhir.

QCP Capital mempertanyakan apakah BTC akan mampu melampaui US$70.000 ketika pasar mengantisipasi hasil pemilihan yang akan datang. Mereka menyatakan sikap berhati-hati, mengingat tidak ada ekspektasi akan kejutan dalam angka Core PCE yang dijadwalkan rilis pada Kamis atau dalam data NFP yang akan dirilis pada hari Jumat. [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait