Harga Bitcoin (BTC) tampak menuju akhir bulan Januari yang baik dengan kembali bertaji di level US$23.950, dan bersiap untuk kembali melesat.
Menjelang berakhirnya bulan Januari, harga BTC telah menunjukkan performa yang luar biasa, telah bangkit menjauh dari level psikologis US$20.000 dan mencoba menjadikan level US$23.000 sebagai pijakan baru (support).
Harga Bitcoin (BTC) Naik dengan Pesat
Berdasarkan laporan Forbes, harga Bitcoin saat ini telah naik lebih dari 50 persen dari titik terendah utama, US$15.600, yang dicetak pada November 2022 lalu.
Sebelum kinerja apiknya saat ini, Goldman Sachs telah melihat Bitcoin akan menjadi aset dengan kinerja terbaik di tahun 2023 melalui riset analisisnya di awal bulan Januari 2023.
Berbagai sentimen negatif, termasuk skandal FTX, yang telah memporak-porandakan pasar kripto seperti terkubur begitu saja setelah tahun 2023 dimulai. Pasar kripto perlahan bangkit, dipimpin oleh Bitcoin.
Kebangkitan tersebut dimulai setelah harga mulai mengalami aksi jual yang mereda di bulan Desember 2022, menjadi dasar pijakan yang diyakini sebagian investor sebagai akhir dari crypto winter yang panjang.
Diketahui, sejak pertengahan Desember 2022, akumulasi para investor whale mulai terbentuk di Bitcoin. Ini meningkatkan nilai secara on-chain, yang akhirnya disusul dengan nilainya di pasar kripto.
US$25 Ribu Bulan Depan?
Sejarah selalu berulang, itu adalah apa yang telah dialami Bitcoin dalam setiap cycle empat tahun yang dilalui, termasuk fase halving.
Berdasarkan data yang disajikan Buy Bitcoin Worldwide, harga Bitcoin (BTC) tampak bersiap untuk bergerak lebih tinggi, mencapai US$25.000 di bulan Februari besok.
Harga yang kian mendekati MA 1458 hari menjadi acuan bahwa harga bersiap melesat dan MA bersiap kembali membentuk golden cross untuk potensi bullish jangka panjang.
Meredanya data inflasi AS juga menjadi tanda bahwa selera risiko berpotensi tinggi kembali bangkit. Ini akan membawa gelombang uang lebih besar ke aset berisiko seperti kripto.
“… Kondisi overbought jangka pendek telah kembali. Jadi, menurut kami ini adalah bias jangka pendek. Jika harga Bitcoin bisa menembus resistensi US$21.500, itu akan menandai pergeseran yang lebih berarti, menunjukkan tren turun telah berakhir dan bisa menyasar harga tinggi Agustus sekitar US$25.200,” ujar Katie Stockton dari Fairlead Strategies.
Berdasarkan analisis Katie, harga BTC yang kini telah menembus resistensi US$21.500 menunjukkan bahwa, tren turun kemungkinan besar telah berakhir.
Cointelegraph melaporkan bahwa, level resistensi telah banyak dilewati oleh harga Bitcoin, sehingga US$25.000 adalah level resistensi tertinggi yang harus dilewati untuk masa depan tren bullish jangka pendek.
Meski begitu, analis popular Crypto Tony melihat kemungkinan terjadinya pantulan kuat di level US$25.000 karena itu adalah titik resistensi yang kuat, bahkan bisa membalik tren yang sedang dibangun. Mari kita saksikan. [st]