Harga Bitcoin Bisa Dobrak US$91 Ribu, Ini 5 Faktor Kuncinya

Harga Bitcoin (BTC) diperkirakan mampu mendobrak resistensi US$91 ribu secara teknikal. Bagaimana dengan beberapa faktor lainnya?

Harga Bitcoin (BTC) kembali menunjukkan performa positif dengan menyentuh kisaran US$85.000 pada awal pekan ini. Momentum penguatan ini diperkirakan masih berlanjut, terutama jika sejumlah faktor makro dan teknikal terus berpihak pada aset kripto terbesar tersebut. Berikut lima faktor utama yang berpotensi mendorong harga BTC menembus resistance di US$91.000 dalam waktu dekat, menurut Panji Yudha, Analis di Ajaib Kripto.

1. Sinyal Pemangkasan Suku Bunga oleh The Fed

Pasar keuangan global tengah mengantisipasi potensi pemangkasan suku bunga acuan oleh Federal Reserve pada Juni 2025. Saat ini, tingkat suku bunga berada di kisaran 4,25–4,50 persen, namun ekspektasi kuat muncul bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 4,00–4,25 persen. Jika skenario ini terjadi, aset berisiko seperti Bitcoin kemungkinan besar akan mendapat aliran modal baru karena pelonggaran moneter mendukung daya tarik investasi non-yielding seperti kripto.

The Fed Pertahankan Suku Bunga AS, Pasar Kripto dan Saham Menguat

2. Inflasi AS yang Melandai, Tapi Masih Perlu Diwaspadai

Data terbaru menunjukkan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) hanya naik 2,4 persen secara tahunan pada Maret 2025, jauh di bawah ekspektasi pasar sebesar 2,8 persen. Indeks Harga Produsen (PPI) juga tercatat turun 0,4 persen, penurunan bulanan terbesar sejak Oktober 2023. Penurunan inflasi ini memberi ruang bagi The Fed untuk melonggarkan kebijakan. Namun, pasar tetap waspada terhadap potensi lonjakan kembali akibat dampak kebijakan tarif Trump yang baru.

Virus Corona, Pemangkasan Suku Bunga dan Jalan Bitcoin

3. Tekanan dari Tarif Trump Bisa Jadi Sumber Volatilitas

Penguatan harga Bitcoin (BTC) juga dipengaruhi oleh perkembangan terbaru dari kebijakan perdagangan AS. Meskipun pemerintahan Trump sempat menyatakan pengecualian sementara tarif impor 145 persen untuk barang elektronik asal Tiongkok, sinyal lanjutan menunjukkan bahwa kebijakan tarif tetap akan diterapkan, meskipun dengan pendekatan yang lebih selektif.

“Ketidakpastian ini menciptakan volatilitas yang justru bisa dimanfaatkan oleh pelaku pasar sebagai peluang akumulasi,” sebut Panji.

4. Harga Bitcoin Berpotensi Breakout Lebih dari US$91 Ribu

Menurut Panji, Secara teknikal, BTC saat ini diperdagangkan di atas garis MA-20 dan MA-50, dua indikator penting yang menunjukkan tren jangka pendek dan menengah. Pada Selasa pagi (15/4/2025), harga Bitcoin tercatat di US$84.932 dan berhasil menembus resistance MA-50 di US$84.329.

“Jika mampu mempertahankan level ini, harga BTC berpeluang besar menargetkan resistance berikutnya di MA-100 sekitar US$91.000. Momentum ini bisa menjadi pemicu breakout yang lebih luas dalam waktu dekat,” sebutnya.

Prediksi Bitcoin bisa mencapai 91 ribu
Prediksi Bitcoin bisa mencapai US$91 ribu. Gambar: TradingView.

5. Sentimen Positif dari Ethereum Bisa Menular ke BTC

Meskipun Bitcoin Spot ETF mencatat arus keluar sebesar US$172,69 juta sepanjang pekan lalu, sentimen positif datang dari Ethereum setelah SEC AS menyetujui perdagangan produk options ETH. Ini bisa menjadi sinyal kuat bagi institusi bahwa regulator mulai membuka diri terhadap derivatif kripto yang lebih kompleks. Jika momentum ini berlanjut, arus masuk ke pasar kripto secara keseluruhan bisa meningkat dan memberi dampak langsung terhadap permintaan Bitcoin.

Dengan kombinasi antara sinyal makroekonomi, teknikal, dan sentimen institusional, harga Bitcoin diperkirakan memiliki peluang besar untuk melanjutkan penguatan menuju US$91.000. Namun, volatilitas tetap tinggi dan investor disarankan untuk tetap memperhatikan manajemen risiko. [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait