IKLAN

Harga Bitcoin Bisa Tembus US$250 Ribu? Ini Kata Pendiri Cardano

Prediksi harga Bitcoin yang dilontarkan oleh pendiri Cardano cukup menarik perhatian, pasalnya, secara fundamental, aset digital tersebut saat ini sudah sangat kuat, didukung oleh sentimen pasar yang positif dan memberikan momentum yang lebih baik bagi pergerakan harga BTC.

Harga Bitcoin Capai US$250.000, Apa Pemicunya?

Pendiri Cardano, Charles Hoskinson dalam sebuah wawancara dengan komentator kripto David Gokheshtein pada Jumat, 14 Februari 2025, menyebut bahwa harga Bitcoin bisa mencapai setidaknya US$250.000 dalam siklus pasar saat ini. 

Menurutnya, lonjakan harga BTC akan didorong oleh masuknya modal institusional yang dipercepat oleh potensi pengesahan undang-undang stablecoin di AS. Hoskinson percaya bahwa kejelasan regulasi akan menjadi katalis utama yang menarik investor institusional dan SWF ke dalam pasar kripto.

“Institusi berpikir pasar akan naik secara parabolik, Sovereign Wealth Funds mulai membeli crypto, AS mulai menimbun Bitcoin, dan regulasi stablecoin segera hadir. Apple, Google, Microsoft, xAI, serta Real World Assets (RWA) akan masuk. Kita berbicara tentang arus masuk institusional senilai US$20 triliun ke kripto,” ujarnya

Mungkinkah Bitcoin Masuk dalam Rencana Sovereign Wealth Fund AS?

Lebih lanjut, ia juga mencatat bahwa pasar mulai kembali beralih ke aset kripto “blue-chip” seperti Cardano, Ethereum, dan XRP, dengan institusi besar sebagai pendorong utama pergerakan tersebut.

BACA JUGA  Goldman Sachs: Bitcoin Sah Sebagai Aset Layak Investasi

Hoskinson memperkirakan bahwa dalam 6 hingga 12 bulan ke depan, sentimen bullish akan mencapai momentum penuh, yang berpotensi mendorong harga Bitcoin hingga melampaui level US$250.000.

“Pasar bullish ini baru saja dimulai, sebanyak US$760 miliar keluar dari pasar akibat tarif, 710.000 orang mengalami likuidasi, tetapi kita pulih hanya dalam 48 jam. Ini adalah pasar yang panas. Siklus ini dipimpin oleh institusi. Saya yakin Bitcoin minimal mencapai US$250.000,” kata Hoskinson.

Tidak hanya Hoskinson, beberapa tokoh lainnya juga memiliki pandangan bullish terhadap harga BTC. Dilansir dari laporan sebelumnya, CEO Abra Global, Bill Barhydt menyatakan bahwa harga Bitcoin bisa mencapai US$350.000 dalam waktu dekat.

Menurut Barhydt, kemungkinan penurunan suku bunga dan pelonggaran kuantitatif akan membanjiri pasar dengan likuiditas baru, menciptakan momentum positif bagi aset dengan pasokan terbatas seperti Bitcoin. 

BACA JUGA  Menjawab 9 Kritik Terhadap Bitcoin (BTC)

Cyclical Valhalla akan segera tiba. Mereka yang berani mengambil risiko akan mendapatkan imbalan yang setimpal,” tulisnya.

Harga Bitcoin Bisa Tembus US$350 Ribu? Begini Kata CEO Abra Global

Namun, tidak semua pihak sependapat dengan prediksi optimistis ini. Trader terkemuka, Peter Brandt, menjelaskan bahwa ia skeptis terhadap kemungkinan kenaikan harga BTC hingga mencapai US$200.000 dalam siklus pasar kali ini.

Menurutnya, volatilitas Bitcoin yang semakin menurun serta adanya resistance level pada kurva harga parabolik jangka panjang dapat menjadi hambatan bagi kenaikan harga yang signifikan.

“Kecuali Bitcoin memiliki kecepatan pelarian yang cukup untuk menembus upper parabolic resistance, sangat tidak mungkin harga BTC akan diperdagangkan di atas US$200.000 pada akhir dekade ini,” ujarnya.

Analisis Harga Bitcoin - Peter Brandt
Analisis Harga Bitcoin – Peter Brandt

Apakah Target Harga Tersebut Realistis?

Melihat berbagai pendapat yang beragam dan sering kali bertolak belakang, prediksi harga Bitcoin ke level US$250.000 atau bahkan menembus US$350.000 masih menjadi topik perdebatan yang cukup sengit di kalangan trader dan investor.

BACA JUGA  Pertama Kali! Harga Bitcoin Lampaui Nilai Hash Rate Penambangannya

Beberapa faktor utama yang mendukung skenario bullish ini termasuk peningkatan signifikan dalam adopsi institusional, kejelasan regulasi yang semakin membaik, serta integrasi berbagai jenis aset dunia nyata ke dalam ekosistem blockchain yang terus berkembang.

Namun, risiko tetap ada. Perubahan kebijakan suku bunga oleh The Fed, tekanan regulasi tambahan, atau bahkan dinamika makroekonomi global dapat menghambat lonjakan harga yang diharapkan.

Dengan demikian, meskipun prospek bullish cukup kuat, investor tetap perlu waspada dan mempertimbangkan berbagai skenario sebelum mengambil keputusan investasi. Apakah harga BTC benar-benar bisa mencapai US$250.000? Hanya waktu yang bisa menjawabnya. [dp]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait