Harga Bitcoin (BTC) Mandek di US$71.000, Crash Akan Datang?

Harga Bitcoin (BTC) baru-baru ini terhenti setelah mencapai angka US$71,.000, meninggalkan pasar dalam ketidakpastian.

Periode stagnasi seperti ini sering kali mendahului pergerakan harga yang signifikan, namun memprediksi arah pergerakan tersebut tetaplah menantang. Analis kripto Alan Santana telah menganalisis grafik harga BTC untuk meramalkan tren potensial di masa depan.

Harga BTC Bisa Menuju Penurunan

NewsBTC melaporkan, analisis Alan Santana melihat kinerja Bitcoin selama setahun terakhir untuk memprediksi arah harganya di masa depan.

Ia mencatat bahwa Bitcoin telah mengalami gelombang bullish yang berlangsung lebih dari satu tahun, tepatnya 479 hari, dari November 2022 hingga Maret 2024. Tren bullish yang berkepanjangan seperti ini biasanya diikuti oleh penurunan tajam saat investor mulai menjual kepemilikan mereka.

Masalahnya adalah gelombang bearish yang mengikuti periode bullish yang panjang cenderung berlangsung lebih cepat. Menurut Santana, gelombang bearish ini sering kali terjadi 2 hingga 2,5 kali lebih cepat dari gelombang bullish sebelumnya.

“Saat pasar naik, orang-orang membeli perlahan tapi pasti, membangun posisi dan menikmati pasar serta keuntungan saat semuanya tumbuh. Hal ini tidak terjadi saat pasar berbalik arah,” jelasnya.

Dinamika Pasar dan Perilaku Investor

Santana lebih lanjut menjelaskan bahwa selama koreksi pasar, investor baik sudah mempersiapkan diri sebelumnya atau menjual kepemilikan mereka saat menyadari potensi kenaikan telah habis.

“Alih-alih membangun posisi, ketika mayoritas pemain menyadari bahwa gelombang sudah berakhir, mereka cenderung menutup seluruh posisi mereka, sehingga pergerakan turun bisa benar-benar mempercepat, dan itulah sebabnya pergerakan turun lebih cepat daripada saat harga naik,” jelasnya.

Berdasarkan analisis ini, Santana mengharapkan penurunan tajam untuk Bitcoin, yang kemungkinan besar akan berdampak pada pasar yang lebih luas. Pasar kripto, yang dikenal dengan volatilitasnya, sering kali mengalami dampak yang lebih signifikan daripada Bitcoin itu sendiri selama penurunan tersebut.

Potensi Crash

Santana memprediksi bahwa gelombang bearish dapat mengakibatkan penurunan lebih dari 30 persen dari harga BTC saat ini sebesar US$71.000. Ia meramalkan penurunan awal ke level US$60.000, dengan penurunan lebih lanjut yang diharapkan.

Analis ini menunjuk level US$47.943 sebagai potensi dasar dari gelombang bearish ini. Jika skenario ini terjadi, Bitcoin bisa mengalami crash hingga 33 persen, yang akan sangat bearish bagi pasar.

Penurunan signifikan dalam harga Bitcoin bisa berdampak luas pada seluruh pasar kripto. Altcoin dan aset digital lainnya bisa mengalami kerugian yang lebih parah, memperparah sentimen bearish di pasar.

Karena Bitcoin sering kali menetapkan nada bagi pasar kripto yang lebih luas, penurunan tajam dalam harganya bisa menyebabkan penurunan pasar yang luas. Altcoin dan aset digital lainnya bisa mengalami kerugian yang lebih parah, memperparah sentimen bearish di pasar.

Analisis Santana menekankan pentingnya waspada dan siap menghadapi pergeseran pasar yang tiba-tiba. Investor harus mempertimbangkan posisi dan toleransi risiko mereka dengan hati-hati, terutama selama periode ketidakpastian pasar dan potensi pembalikan bearish. [st]

Terkini

Warta Korporat

Terkait