Harga Bitcoin yang dinilai cukup pulih mendorong para penambang Raja Aset Kripto berani kembali “bekerja”. Ini tercermin dari peningkatan hash rate jaringan yang kembali ke level normal, menyusul penurunan pada medio Maret 2020 lalu, sebut CoinMetrics.
Hash rate Bitcoin mewakili jumlah daya komputasi para penambang di jaringan Bitcoin. Hash rate yang tinggi menunjukkan, bahwa lebih banyak penambang bekerja lebih keras untuk mendapatkan imbalan. Nah, di saat yang sama kenaikan itu bermanfaat menjaga jaringan aman dari 51 percent attack.
“Penambang Bitcoin telah mengabaikan penurunan mining difficulty terbesar kedua dalam 11 tahun sejarahnya, dengan hash rate naik kembali. Mining difficulty pun memantul kembali sebesar persen,” sebut CoinMetrics.
Hash rate Bitcoin turun drastis antara 12 dan 21 Maret. Ini bertepatan dengan penurunan harga besar-besaran, karena Bitcoin turun dari US$9.000 menjadi serendah US$4.500 dalam rentang dua hari.
#Bitcoin miners have shrugged off the second largest difficulty drop in its 11 year history, with hash rate comfortably returning to the range it has spent most of 2020 in and difficulty bouncing back 6% pic.twitter.com/2fRf3Tj9tA
— CoinMetrics.io (@coinmetrics) April 12, 2020
Karena harga Bitcoin terkuras separuh, para penambang Bitcoin harus menelan pil pahit: keuntungan mereka terpangkas hingga 50 persen. Walaupun biaya pengeluaran setiap penambang berbeda-beda, jatuhnya harga Bitcoin kala itu memaksa banyak penambang memadamkan sejumlah alat tambangnya. Akibatnya hash rate pun turun.
Namun, kini harga Bitcoin telah memantul kembali hingga US$6.700, naik 50 persen dari titik terendah. Karena dianggap harga cukup pulih, para penambang pun aktif kembali menambang, menyalakan kembali alat tambang mereka. Itulah yang tercermin dari meningkatnya hash rate sebesar 15 persen dari penurunannya.
Faktor lain mungkin telah membantu para penambang kembali bersemangat. Jaringan Bitcoin secara otomatis menyesuaikan mining difficulty untuk memastikan bahwa block yang ditambang tetaplah rata-rata setiap 10 menit.
Jadi, ketika hash rate turun, begitu pula mining difficulty. Dengan block yang lebih mudah untuk ditambang, para penambang dapat meningkatkan peluang memperoleh imbalan yang menambah pendapatan mereka.
Kenaikan hash rate muncul hanya 33 hari sebelum Bitcoin Halving. Ketika itu, kelak imbalan berkurang dari 12,5 BTC menjadi 6,25 BTC per block. Menurut CoinMetrics, ketika Halving nanti kemungkinan besar para penambang tidak akan tutup warung lagi, kendati mungkin harga Bitcoin akan luruh. [Decrypt/red]