Harga Bitcoin dan kripto lainnya diperdagangkan beragam pada Selasa (19/7/2022) petang, dengan harga mulai goyah di tengah sentimen investor yang rapuh, menyusul aksi jual di pasar saham pada Senin. Pengamat mengatakan, pelaku harus memantau FOMC The Fed 27 Juli 2022 ini.
Harga BTC telah turun 1 persen selama 24 jam terakhir menjadi US$21.900, setelah naik ke US$22.700 pada Senin. Bitcoin terus bertahan di sekitar tingakat tertinggi sejak aksi jual pada pertengahan Juni, mendorong kripto terbesar itu serendah US$18.000 dari US$30.000, dan berpindah tangan kurang dari sepertiga tertinggi sepanjang masa di dekat US$69.000 dari delapan bulan lalu.
“Sementara harga Bitcoin melihat momentum positif minggu ini, itu tetap terikat kisaran ketika Anda mengambil pandangan yang lebih luas, dan masih berjuang untuk melewati resistensi US$22.000,” kata Joe Diasquale, CEO BitBull Capital, dilansir dari MarketWatch.
Setelah reli kripto baru-baru ini, karena dolar sempat melemah, pelaku pasar memawacanka lagi, apakah aset kripto telah mencapai titik terendahnya setelah periode brutal.
Di sisi lain, Bitcoin baru saja menutup kuartal terburuknya sejak 2011, tahun di mana ia melewati US$1 untuk pertama kalinya, dan total kapitalisasi kripto telah runtuh menjadi US$1 triliun dari hampir US$3 triliun pada November 2021.
Menanti FOMC The Fed Akhir Juli
“Untuk saat ini, kita tetap harus memantau apakah kita sudah melampaui titik bawah penurunan, sembari memantau akumulasi. Jika harga Bitcoin tidak turun dari kisaran ini pada akhir bulan, terutama setelah FOMC 27 Juli 2022, kita bisa melihatnya sebagai tanda kuat dari potensi bawah jangka panjang,” sebutnya.
Akhir bulan ini The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga sekitar 100 basis poin, lebih tinggi daripada bulan sebelumnya, karena inflasi tahunan sudah 9,1 persen. Dengan kenaikan sebesar itu, maka nilai dolar bisa menguat kembali, setelah sejak akhir pekan lalu indeks dolar turun dari 109.
Di luar Bitcoin, Ethereum (ETH), kripto terbesar kedua, naik 3 persen menjadi US$1.530. Kripto yang menopang jaringan blockchain Ethereum itu, rebound lebih dari 40 persen selama seminggu terakhir, mengungguli Bitcoin (BTC). Altcoin lain hijau, dengan Solana misalnya naik 5 persen dan Cardano 2 persen lebih tinggi. Memecoin lebih beragam, dengan Dogecoin datar dan Shiba Inu naik 3 persen.
Sisa Pasar Bearish Kripto 8 Bulan Lagi
Sementara itu, perusahaan investasi kripto Grayscale menyebutkan bahwa sisa waktu bearish kripto saat ini adalah 8 bulan lagi, jika mengikuti pola historis.
Dalam catatan terbarunya, manajer aset kripto terbesar di dunia, Grayscale Investments, membandingkan bearish kripto saat ini dengan siklus pasar lainnya dalam sejarah kripto untuk memprediksi kapan kenaikan berikutnya bisa tiba.
Sedangkan Pantera Capital, pada akhir bulan lalu sudah memproyeksikan, dalam sebuah catatan panjang mereka, investor harus menghadapi lebih banyak kehancuran di pasar kripto dalam beberapa bulan mendatang, karena berlebihnya tingkat leverage dalam sistem. [ps]