Pagi hari ini, harga Bitcoin telah melesat melewati level US$18.000, yang diharapkan menjadi babak baru untuk memulai pemulihan.
Sejak tahun 2022 ditutup, harga Bitcoin cenderung menguat sampai hari ini, mencetak tertinggi baru dengan konsisten. Investor pun mulai melihat adanya peluang untuk membalik tren jangka pendek.
Harga Bitcoin Hari Ini Menguat
Berdasarkan laporan Cointelegraph, kendali atas opsi Bitcoin senilai US$275 juta akan berakhir pada hari Jumat besok (13/1/2023).
Opsi tersebut berisi taruhan bearish untuk membeli Bitcoin di bawah US$16.500. Melihat harga saat ini, opsi tersebut kemungkinan besar tidak akan terbayar saat tenggat waktunya berakhir besok.
Ini mendukung sudut pandang investor bahwa, bottom jangka pendek kemungkinan sudah terbentuk dan saatnya tren berbalik untuk beberapa minggu ke depan.
Opsi bearish yang akan berakhir besok menjelaskan bahwa, bulls tampak tengah memegang kendali secara penuh. Ada banyak bears yang merugi karena mereka harus membeli Bitcoin di harga seperti hari ini, atau bahkan lebih tinggi lagi besok.
Untuk besok, telah ada peningkatan minat untuk posisi call, yang artinya minat pembelian yang lebih besar dari posisi put (jual), dengan rasio 1,18. Ini cukup membuktikan bahwa, optimisme pasar mulai mendominasi.
Selain itu, investor juga bertumpu pada harapan bahwa, bank sentral AS tidak akan melanjutkan kenaikan suku bunga di kuartal pertama tahun ini.
Data inflasi AS yang akan dirilis nanti malam akan menjadi acuan suku bunga, memberi petunjuk apakah The Fed akan memperlambat ekonomi dan menurunkan inflasi sesuai harapan.
Meski segalanya terlihat positif, tetapi investor dan pedagang kripto masih mengkhawatirkan faktor lain, yaitu pasar saham, yang dapat membawanya kembali turun.
Kepala Investasi dan Kepala Strategi Ekuitas Morgan Stanley AS, Mike Wilson, melihat bahwa investor perlu bersiap untuk menghadapi tekanan baru dari musim dingin.
“indeks S&P 500 rentan terhadap penurunan 23 persen menjadi 3.000… Meskipun mayoritas klien institusi berpikir kita mungkin akan mengalami resesi, mereka tampaknya tidak takut akan hal itu. Itu hanya pemutusan besar,” ujar Wilson. [st]