Harga Bitcoin (BTC) terbang dalam 24 jam terakhir di tengah kekhawatiran investor terhadap AS yang diduga berusaha membungkam pasar aset kripto.
Forbes melansir, BTC memanjat 8 persen sejak satu hari lalu, disusul oleh reli harga Ether (ETH), Binance Coin (BNB), Ripple (XRP), Cardano (ADA), Dogecoin (DOGE), Polygon (MATIC) dan Solana (SOL).
Reli tersebut berhasil menambah US$100 milyar kepada kapitalisasi pasar total kripto selama beberapa hari terakhir.
Harga Bitcoin Siap Melesat
William Noble, mantan analis Goldman Sachs dan Morgan Stanley, sebelumnya memberikan prediksi akurat bagi bull market BTC di tahun 2020. Kini, ia berpendapat harga BTC akan bergerak parabolik dan berpeluang melambung hingga mendekati all-time high di tahun 2021.
“Bitcoin mulai terbang dari konsolidasi jangka panjang. Ada istilah, semakin besar fondasinya, semakin Bitcoin akan terbang,” jelas Noble, yang kini menjabat sebagai direktur riset Emerging Assets Group.
Menurut Noble, BTC dapat melakukan gerakan parabolik dan mencapai US$56 ribu.
Harga BTC telah anjlok selama setahun terakhir, menurun dari puncak senilai US$70 ribu pada akhir tahun 2021 dan mendarat di angka US$15 ribu pada Desember tahun lalu di tengah kebijakan Federal Reserve untuk meningkatkan suku bunga acuan.
Kejatuhan BTC menyebabkan bangkrutnya sejumlah perusahaan kripto yang berujung kepada krisis bursa kripto FTX. Menyusul skandal FTX, sentimen terhadap kripto menurun drastis dan regulator bersikap semakin tegas.
Tahun ini, analis memrediksi The Fed dapat menurunkan suku bunga demi mencegah terjadi resesi. Sebab itu, harga BTC mengalami reli dan turut mengangkat sejumlah aset kripto lain melambung.
Tahun 2023 bisa menjadi tahun yang bagus bagi kripto dan saham, tambah Noble.
Tetapi, data pekan ini mengungkap inflasi tidak menurun secepat perkiraan. Hal itu berpeluang menjadi penghambat bagi bull market BTC dan aset kripto lain.
Trader Thomas Karlow berkata, “Semua orang berharap musim semi kripto sudah tiba. Tetapi dengan laporan Indeks Harga Konsumen AS (CPI) terbaru, kita dapat yakin bull market telah ditunda.”
Pekan ini, laporan CPI menunjukkan harga barang kebutuhan sehari-hari meningkat 6,4 persen di bulan Januari dibandingkan dengan tahun lalu.
Kralow menambahkan, tahun 2023 akan menjadi tahun yang volatil bagi aset kripto, sedangkan tahun 2024 dapat menjadi awal bull market baru.
Ia menyebut, adopsi global, investor institusi dan narasi alat simpan nilai menjadi pendorong yang dapat memicu reli harga BTC dan ETH di masa depan. [ed]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.