Harga Bitcoin Kehilangan Momentum Bullish, Berpotensi Turun 33 Persen

Trader kripto berpengaruh, Tone Vays, mengatakan harga Bitcoin telah kehilangan momentumnya, setelah turun di kisaran US$21.500. Karena itu dia berpendapat, kripto itu bisa turun 33 persen dari level saat ini.

“Jika kita kembali ke channel ini, maka itu menciptakan bencana besar untuk harga Bitcoin. Mudah-mudahan tidak,” kata Vays di Youtube, Sabtu (23/7/2022) lalu.

Vays menegaskan, koreksi bisa terjadi jika harga berada di di bawah Moving Average (MA) 50 pada time frame harian, sekitar 1 atau 2 hari lagi.

“Dan setelah itu, perlu reli kembali ke rata-rata pergerakan 128 hari, dan pada saat itu, itu benar-benar perlu naik kembali. Jika tidak, saya akan mengembalikan target rendah US$14.000,” sebutnya.

harga bitcoin
Grafik BTC harian menunjukkan candle stick kembali di bawah Moving Average 50 (US$22.256). Sementara garis RSI berada di bawah gerak rata-rata di bawah 50. Jika RSI bergerak di bawah 40, maka secara teknikal aksi jual masih ada terjadi.

Ketika artikel ini ditulis, Selasa (26/7/2022), BTC diperdagangkan di kisaran $21.105, turun lebih dari 4,4 persen dalam 24 jam terakhir dan rontok 3,62 persen dalam sepekan.

BACA JUGA  Ekonomi Memburuk, Bitcoin Layak Lebih Diapresiasi

Pada grafik mingguan, Vays mengatakan dia kecewa karena Bitcoin ditutup di bawah rata-rata pergerakan 200 minggu, sebuah indikator yang dilihat banyak trader sebagai area pembalikan tren yang mungkin untuk BTC. Ia juga menyoroti pentingnya Bitcoin tetap berada di atas US$20.000.

“Grafik mingguan masih cukup rapuh. Jika kita mulai tren kembali ke US$20.000, maka semua target bawah akan kembali. Saya masih percaya ada kemungkinan 60 persen bagian bawah masuk. Semua itu sirna jika kita menutup di bawah area US$20.000,” sebutnya.

Sementara itu, Mark Cullen menekankan bahwa harga US$21.000 harus bertahan agar bull tetap terkendali.

“Harga US$21.000 per BTC sangat penting bagi bull untuk bertahan jika mereka memiliki harapan untuk mendapatkan kembali postur bullish,” katanya di Twitter, dilansir dari Cointelegraph.

Harga kripto nomor wahid itu memang memulai penurunan lagi sejak kemarin, Senin (25/7/2022), setelah gagal bertahan di atas US23.000.

BACA JUGA  Pengamat Sebut Harga BTC Januari 2023 Turun ke US$8 Ribu

BTC mengoreksi kenaikan dan sempat diperdagangkan di bawah US$22.000. Kemarin, kripto itu diperdagangkan US$21.900 dan turun lebih dari 2 persen dalam 24 jam dan masih naik 5 persen dalam seminggu.

Demikian pula sebelumnya sebagian besar altcoin utama telah menurun. ETH mencapai dekat US$1.665 dan turun di bawah US$1.550. XRP diperdagangkan di bawah support US$0,35. ADA juga diperdagangkan di bawah zona US$0,50. [ps]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait