Harga Bitcoin Lebih Rp200 Juta, Ether (ETH) Juga Layak Dibeli?

Harga Bitcoin kian ganas dan hari ini sudah terbang Rp209 juta per BTC. Menyusul Ether (ETH) yang ikut-ikutan melonjak lebih dari Rp5,8 juta per ETH. Moyangnya aset kripto, yakni BTC sudah selangit, khusus ETH, apakah layak dibeli juga?

Kalau Anda menanyakan itu kepada William Sutanto, Bos Bitcoin.co.id, yang juga sohib Oscar Darmawan CEO Indodax, pastilah dia mengangguk tanda setuju.

“Bitcoin dan ETH adalah aset kripto yang paling aman sebagai sebuah investasi pada saat ini. Bitcoin adalah aset kripto paling tua dan sudah dianggap sebagai safe haven asset oleh banyak investor, yang statusnya bisa disandingkan dengan emas. Sedangkan ETH, yang jaringan blockchain-nya paling banyak digunakan di seluruh dunia, juga layak dikoleksi,” katanya, Kamis, 5 November 2020.

Kraken: Bitcoin Belum sebagai Safe Haven Asset

Menurut William, alasan ETH layak dikoleksi mengingat besarnya fundamental dan utilitas aset kripto itu. Selain itu, aset kripto terpopuler Bitcoin juga meningkat lebih dari 100 persen.

Kini, harga Bitcoin masih bertahan di Rp208 juta. Dibandingkan dengan awal tahun 2020, Bitcoin hanya berada pada level Rp99 juta, menurut William.

William juga menyoroti perkembangan fundamental di blockchain Ethereum, tempat bersemayamnya aset kripto ETH dan digunakan luas di sektor DeFi (Decentralized Finance) yang juga sedang naik daun.

Kata William, blockchain Ethereum generasi kedua (2.0) hampir rampung dan diperkirakan meluncur resmi pada awal Desember 2020, berdasarkan klaim ConsenSys belum lama ini.

Ethereum 2.0 akan menyelesaikan permasalahan yang selama ini terjadi di Ethereum, misalnya skalablitas dan gas fee yang mahal. Jadi, Ethereum 2.0 akan memiliki kapasitas yang jauh lebih besar untuk menampung jumlah transaksi dalam aplikasi-aplikasi DeFi. Ini yang kemudian menambah jumlah pengguna DeFi,” kata William.

Validator Ethereum 2.0 Bisa Raih 10 Persen per Tahun dari Staking

Maklumlah TVL (Total Value Locked) DeFi sempat mencapai US$11 miliar pada tahun 2020, sebagai rekor tertinggi sepanjang masa, berdasarkan data dari DeFiPulse. [red]

Terkini

Warta Korporat

Terkait