Harga Bitcoin masih rentan terkoreksi, kendati lebih dari 24 jam terakhir naik lebih dari 15 persen. Nikolaos Panigirtzoglou dari JPMorgan menegaskan itu.
Reli Bitcoin baru-baru ini belum menghilangkan keraguan tentang kerentanannya untuk terus terkoreksi.
Bitcoin memang sempat melonjak 10 persen selama dua hari terakhir dan diperdagangkan pada US$38 ribu per Kamis (19/6/2021) petang.
Sementara momentum mungkin mendukung kenaikan, tim JPMorgan Chase mengatakan kemunduran di pasar berjangka, di mana harga spot berada di atas harga di bursa berjangka adalah alasan untuk waspada.
“Kami percaya bahwa kemunduran dalam beberapa pekan terakhir telah menjadi sinyal negatif yang menunjuk ke pasar bearish,” tulis ahli strategi JPMorgan yang dipimpin oleh Nikolaos Panigirtzoglou dilansir dari Bloomberg, Kamis (10/6/2021).
Ia menambahkan, bahwa pangsa Bitcoin yang relatif tertekan dari total nilai pasar kripto adalah tren lain yang memprihatinkan.
JPMorgan melihat rata-rata bergulir 21 hari dari Bitcoin berjangka ke-2 yang tersebar di harga spot.
“Perkembangan yang tidak biasa ini adalah cerminan dari betapa lemahnya permintaan Bitcoin saat ini dari investor institusional yang menggunakan kontrak berjangka di Chicago Mercantile Exchange (CME).
Kurva berjangka Bitcoin mengalami kemunduran untuk sebagian besar tahun 2018, tahun ketika kripto itu turun 74 persen setelah kenaikan spektakuler, kata JPMorgan.
Trader sedang menunggu faktor berikutnya agar Bitcoin masuk dari kisaran US$30.000 hingga US$40.000 yang telah ada sejak jatuh dari rekor hampir US$65.000 pada bulan April.
Kritik publik terhadap kebutuhan energi mata uang digital oleh taipan Elon Musk dan tindakan keras peraturan Tiongkok adalah di antara hambatan tambahan.
Penguatan cukup baik diperoleh pada Rabu setelah El Salvador mensahkan Bitcoin sebagai legal tender.
Sementara itu, Chris Weston, Kepala Penelitian di Pepperstone Financial mengungkapkan Bitcoin masuk ke lebih dari US$39.460 agar “bebas” dari periode kerentanan ini.
Sementara itu, pangsa Bitcoin dari keseluruhan nilai pasar kripto saat ini adalah 42 persen, turun dari sekitar 70 persen sejak awal tahun, menurut data dari CoinGecko.
Bagi sejumlah analis, itu sebagian merupakan tanda bahwa investor ritel masuk ke kripto lainnya.
“Bitcoin perlu naik 50 persen agar lebih mudah bagi kita melihat bahwa koreksi ini telah berakhir,” pungkas Nikolaos Panigirtzoglou. [red]