Harga Bitcoin melonjak menjelang diperdagangkannya ETF Bitcoin dan ETF Ethereum (ETF) di bursa efek Hong Kong pada Selasa (30/4/2024). Ada apa?
Harga Bitcoin Melonjak Jelang Debut Pertama ETF BTC dan ETF ETH di Hongkong
Kabar baik bagi pasar ketika Harga Bitcoin melonjak menguat menjelang penutupan bulan April 2024 di tengah sentimen pasar kripto menantikan dibukanya perdagangan ETF Bitcoin dan ETF Ethereum di bursa efek Hong Kong pada Selasa (30/4/2024).
Ini pun pasar sekaligus menantikan keputusan dan arah kebijakan suku bunga AS lewar FOMC. Sementara perdagangan ETF Bitcoin Spot di AS minggu lalu diakhiri dengan arus keluar menandai arus keluar selama tiga minggu berturut-turut.
BTC pada dasarnya masih terhitung turun sebesar 10 persen sejak awal perdagangan April 2024.
Sementara, harga Bitcoin melonjak 2,83 persen selama 24 jam terakhir menjadi US$64.490 pada Selasa (30/4/2024) pukul 08:00 WIB. Terpantau usai ETF itu diperdagangkan di Hong Kong, harga BTC terpantau menurun di kisaran US$63.200.
Selain itu, altcoin berjenis memecoin juga ikut menguat dalam 24 jam terakhir, seperti: BONK naik 6,59 persen, PEPE menguat 5,73 persen, dan WIF melonjak 5,65 persen. Adapun total kapitalisasi pasar aset kripto juga mengalami kenaikan sebesar 0,75 persen menjadi 2,308 triliun.
Secara teknikal pada Senin (29/4/2024), harga Bitcoin melonjak di atas resistance US$64.000 dan pada Selasa (30/4/2024) pukul 08:00 WIB, BTC bergerak di US$64.490. Jika BTC dapat melewati MA-20, maka potensi menuju ke MA-50 di sekitar US$66.900. Apabila mengalami rejection MA-20, maka BTC potensi kembali turun ke support US$60.000.
Pada pekan lalu, masih terkait dengan harga Bitcoin melonjak, harganya mengalami penurunan pasca rilis data indeks harga PCE Jumat pekan lalu, hasilnya lebih tinggi dari perkiraan.
Inflasi di AS, yang diukur dengan perubahan Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi/Personal Consumption Expenditures (PCE) untuk Maret yang dirilis pada Jumat (26/4/2024 naik ke 2,7 persen YoY, di mana angka tersebut di atas ekspektasi pasar 2,6 persen YoY.
Sementara, perdagangan ETF Bitcoin di AS minggu lalu, secara keseluruhan pada periode 22-23 April terdapat inflow sebesar US$93,8 juta.
Namun, terjadi outflow sebesar 421,8 juta pada periode 24-26 April, sehingga menutup perdagangan ETF Bitcoin Spot pekan lalu dengan net outflow sebesar US$328 juta. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab pergerakan BTC tersendat.
Ini Respons Ajaib Kripto
Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha mengatakan dalam keterangannya pagi tadi, bahwa perlambatan arus masuk ETF Bitcoin merupakan jeda jangka pendek, di tengah harga Bitcoin melonjak pada Selasa pagi bukanlah pertanda tren yang mengkhawatirkan.
“Adapun, pergerakan ETF Bitcoin Spot di AS dalam beberapa bulan terakhir telah digunakan sebagai barometer untuk melihat sentimen pasar kripto. Perdagangan ETF Bitcoin Spot di AS juga berkontribusi terhadap rekor tertinggi baru sepanjang masa untuk Bitcoin bulan lalu,” ujar Panji.
Selain itu menurut dia, Pekan ini komunitas kripto sangat menantikan acara industri penting karena Hong Kong siap meluncurkan perdagangan ETF Bitcoin dan ETF ETH Spot di bursa efek Hong Kong.
Ada tiga perusahaan manajemen aset, yaitu China Asset Management, Bosera Asset Management, dan Harvest Global Investments, yang diperkirakan akan meluncurkan ETF kripto melalui anak perusahaan mereka di Hong Kong di Bursa Efek Hong Kong (HKEX).
Acara ini akan menandai tonggak sejarah lainnya dalam pengembangan produk investasi kripto dan ETF yang teregulasi di seluruh dunia, menyusul peluncuran bersejarah ETF Bitcoin Spot di Amerika Serikat pada Januari 2024 lalu dan menjadi katalis baru harga Bitcoin melonjak.
Sementara, peristiwa ekonomi utama minggu ini akan berlangsung pada hari Rabu (1/5/2-2024), ketika The Fed dijadwalkan merilis pengumuman suku bunga terbarunya.
Pelaku pasar memperkirakan bank sentral AS tidak akan mengubah fed funds rate dari kisaran tertinggi dalam dua dekade terakhir yaitu 5,25 persen menjadi 5,50 persen yang berarti bahwa perhatian khusus akan diberikan pada komentar dari Ketua Fed Jerome Powell.
“Kekhawatiran akan suku bunga AS yang lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama adalah beban terbesar pada Bitcoin dalam beberapa sesi terakhir, mengingat bahwa pasar aset kripto yang lebih luas, terlebih pada harga Bitcoin melonjak, biasanya mendapatkan keuntungan dari lingkungan dengan suku bunga rendah dan likuiditas tinggi,” kata Panji.
Pada April, Powell menyatakan bahwa poin-poin data terbaru tidak memberikan kita keyakinan yang lebih besar bahwa inflasi secara berkelanjutan diturunkan ke tingkat target The Fed sebesar 2 persen, dan menambahkan bahwa kemungkinan akan memakan waktu lebih lama dari yang diharapkan untuk mencapai keyakinan tersebut.
“Para petinggi bank sentral AS waspada terhadap penurunan suku bunga yang terlalu cepat karena tanda-tanda kenaikan harga yang terus-menerus, ketahanan pasar tenaga kerja, dan aktivitas ekonomi AS yang kuat secara keseluruhan. Pelaku pasar memperkirakan bahwa pemotongan suku bunga acuan The Fed diperkirakan akan terjadi pada bulan September nanti, menurut FedWatch Tool yang diawasi ketat oleh CME Group, di mana terdapat peluang penurunan 44,4 persen untuk penurunan suku bunga sebesar 0,25 bps atau 0,25 persen,” tegas Panji. [ps]