Harga kripto utama Bitcoin (BTC) kembali menguat setelah bank sentral AS hanya menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp).
Sebelumnya, harga BTC sempat terkoreksi menjelang keputusan suku bunga, karena investor tengah mengantisipasi berbagai kemungkinan.
Kenaikan sebesar 25 bp telah diproyeksikan oleh beberapa pengamat, sehingga koreksi yang terjadi pun tidak begitu besar dan terkesan dalam range yang menjadi momentum bullish untuk berlanjut.
Harga Bitcoin Terangkat Aksi The FedÂ
Berdasarkan laporan Decrypt, harga Bitcoin dan kripto lainnya bergerak stabil lalu menguat setelah The Fed memperlambat laju kenaikan suku bunga.
Semenjak tahun 2022, ini adalah kenaikan yang dinilai lambat dan mampu menopang selera risiko di antara investor. Sehingga, dana besar kembali mengalir ke pasar kripto.
“Pasar telah meningkat karena investor berharap bank sentral mungkin berhasil melakukan soft landing bagi perekonomian, sementara juga cukup memadamkan inflasi untuk kembali ke pelonggaran kebijakan,” ujar Peter Boockvar, Kepala Investasi di Bleakley Financial Group, dilansir dari CNBC.
Sekadar informasi, soft landing adalah kenaikan suku bunga yang lebih rendah agar dampak resesi tak begitu parah. Analis pun menilai ini dapat membawa sentimen positif bagi harga Bitcoin dan kripto lainnya.
Kenaikan suku bunga 25 bp ini mewakili kenaikan kedelapan The Fed sejak Maret 2022 dan menempatkan kisaran target The Fed Fund di 4,50 hingga 4,75 persen.
Pada saat penulisan, harga Bitcoin kembali bergerak naik mendekati level US$24.000, yang masih mendapat perlawanan jual ringan sebagai dampak normal yang biasa terjadi dari aksi taking profit para pedagang ritel.
Mengikuti jejak BTC, harga Ether (ETH) juga mengalami kenaikan akibat langkah terbaru The Fed, naik lebih dari 7,5 persen dalam 24 jam terakhir.
“Pernyataan Federal Reserve hari ini menambahkan bahwa tidak ada hal baru untuk benar-benar menggerakkan pasar [kripto],” ujar Kepala Riset CoinShares, James Butterfill.
Butterfill menambahkan bahwa, Ketua The Fed masih menyiratkan sikap hawkish, tetapi investor pun belum menyambutnya.
“Sehubungan dengan kebijakan moneter The Fed, titik terendah dan puncak dalam siklus pasar [kripto] sebelumnya terjadi sebelum, atau setelah puncak, atau dasar suku bunga,” ujar co-Founder White Lion Capital, John Nance. [st]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.