Harga Bitcoin menunjukkan tanda-tanda breakout yang semakin meyakinkan dari fase konsolidasi sebelumnya. Berbagai indikator teknikal kini mengisyaratkan potensi awal dari tren naik yang signifikan.
Dalam analisis terbarunya yang dirilis pada Senin, 21 April 2025, 10x Research memproyeksikan bahwa harga BTC berpotensi menembus level US$102.000 dalam waktu dekat, didorong oleh kombinasi sejumlah sinyal yang mendukung pergerakan bullish.
Berikut enam indikator teknikal utama yang menjadi dasar proyeksi kenaikan harga Bitcoin menurut 10x Research:
1. Pola Falling Wedge
Analisis pertama yang disorot oleh 10x Research adalah munculnya pola falling wedge, yang secara historis dikenal sebagai formasi lanjutan dengan kecenderungan bullish.
“Harga BTC saat ini sedang mencoba menembus pola wedge yang terbentuk sejak koreksi dari level US$95.000 ke kisaran US$73.000,” jelas analis 10x Research.

Breakout dari pola ini umumnya menjadi sinyal penting bahwa fase konsolidasi telah berakhir dan bisa menjadi awal dari pergerakan bull run berikutnya.
2. Kanal Tren Turun Terputus
Tim analis 10x Research juga menunjukkan bahwa pergerakan harga Bitcoin kini terlihat berhasil keluar dari kanal tren turun yang telah diamati selama beberapa pekan terakhir.
“Hari ini kita melihat pergerakan harga yang cukup menentukan ke atas, dan ini jelas merupakan sinyal bullish,” ujar mereka dalam video tersebut.

Secara umum, penembusan pada downtrend channel biasanya mengindikasikan potensi besar dimulainya pembalikan arah dan fase tren naik yang baru.
3. Divergensi pada Indikator RSI
RSI harian menunjukkan adanya divergensi positif, di mana indikator ini tidak mencetak level terendah baru meskipun harga BTC sempat mengalami penurunan sebelumnya.
“RSI kita sekarang telah bergerak di atas 50 persen, yang berarti sinyal pergeseran dari pasar bearish ke bullish,” ujar tim 10x Research.

Indikator Relative Strength Index yang berada di atas level 50 umumnya mencerminkan momentum beli dan bullish yang meningkat, meskipun juga dapat mengindikasikan kondisi overbought jika terus bergerak naik tanpa koreksi.
4. Model Tren Berbalik Arah
Model tren milik 10x Research, yang sebelumnya memberikan sinyal short sejak harga Bitcoin berada di US$96.000 pada Februari lalu, kini terlihat telah berbalik arah.
“Model tren kami akhirnya keluar dari posisi short beberapa hari yang lalu, dan kini memberikan konfirmasi terhadap potensi breakout ini,” ungkap analis dalam video tersebut.

Pembalikan arah dari tren bearish ini mengindikasikan bahwa pasar sedang mencoba mengubah arah pergerakan, setelah sebelumnya berada dalam kondisi jenuh jual.
5. Rata-Rata Pergerakan 21 Hari dan 21 Minggu
Tim riset 10x Research juga menunjukkan bahwa harga Bitcoin saat ini diperdagangkan di atas MA-21 hari di level US$83.933, serta telah melampaui MA-21 minggu di US$86.741.
“Breakout di atas level MA mingguan ini adalah salah satu indikator paling sederhana namun efektif untuk membedakan antara pasar bull dan bear,” jelas mereka.

Dengan pergerakan yang terjadi saat ini, target harga BTC berikutnya disebut berada di kisaran US$102.622.
6. RSI Mingguan Pulih dari Level Kritis
Laporan mereka juga mengungkapkan bahwa RSI mingguan yang sempat turun ke level 50 kini menunjukkan tanda-tanda pemulihan, yang menurut tim analis sering kali menjadi titik awal bagi rally besar.
“Kita sering melihat Bitcoin memulai reli sebesar US$10.000 hingga US$20.000 setelah mencapai zona ini,” sebut 10x Research.

Setelah melewati level kritis tersebut, biasanya muncul sinyal awal breakout dan momentum yang lebih positif untuk kenaikan harga BItcoin berikutnya.
Dengan kombinasi breakout teknikal dan momentum yang membaik, pergerakan harga BTC tampaknya berada di jalur untuk melanjutkan tren naik. Meskipun risiko makroekonomi masih ada, pelemahan dolar AS menjadi pendorong tambahan bagi Bitcoin sebagai safe haven. [dp]