Harga Bitcoin Menuju US$250.000? Begini Kata CEO Polygon Labs

Harga Bitcoin kembali menjadi sorotan setelah CEO Polygon Labs, Marc Boiron, menyatakan keyakinannya terkait prediksi harga BTC yang bisa mencapai level baru di US$250.000.

Dalam wawancara dengan Rob Nelson di Roundtable, Boiron menjelaskan bahwa keterbatasan pasokan dan meningkatnya permintaan akan menjadi faktor utama dalam lonjakan harga Bitcoin.

Bitcoin Semakin Langka, Permintaan Semakin Tinggi

Boiron menegaskan bahwa Bitcoin adalah aset finansial yang paling mudah dipahami dibandingkan aset lainnya karena memiliki suplai tetap, mekanisme pasar yang transparan, serta sifatnya yang terdesentralisasi dan tahan terhadap inflasi.

“Anda hanya perlu mencari tahu apakah permintaan akan meningkat atau tidak. Sesederhana itu,” ujarnya.

Menurutnya, di tengah kondisi pasar saat ini, risiko penurunan harga Bitcoin lebih rendah dibandingkan aset lain karena volatilitasnya yang semakin berkurang, terutama dengan regulasi yang semakin jelas dan dukungan institusional yang terus bertambah.

Metaplanet: Adopsi Bitcoin oleh AS Bakal Picu Efek Domino

Melihat faktor-faktor tersebut, ia meyakini harga BTC berpotensi mencapai US$250.000 dalam waktu dekat, terutama jika tren pasar tetap positif, adopsi Bitcoin terus meningkat, serta minat investor institusi semakin kuat di berbagai negara.

“Saya tidak tahu. Di sisi lain, saya akan bersenang-senang sedikit dan memilih estimasi US$250.000 tanpa saran keuangan,” kata Marc Boiron, CEO Polygon Labs.

Ia percaya bahwa Bitcoin scarcity dan meningkatnya demand akan terus mendorong harganya naik seiring waktu, terutama dengan adopsi global yang semakin luas dan jumlah pasokan yang semakin terbatas.

Optimisme Pasar terhadap Kenaikan Harga Bitcoin

Selain Boiron, beberapa tokoh lain juga mengungkapkan prediksi harga Bitcoin dengan sentimen serupa. Dilansir dari laporan sebelumnya, pendiri Cardano, Charles Hoskinson, memperkirakan bahwa harga BTC berpotensi menembus US$250.000.

Harga Bitcoin Bisa Tembus US$250 Ribu? Ini Kata Pendiri Cardano

Menurutnya, katalis utama dari lonjakan ini adalah masuknya modal institusional yang semakin dipercepat oleh potensi pengesahan regulasi stablecoin dan beberapa faktor penting lainnya.

“Institusi yakin bahwa pasar akan naik secara parabolik, Sovereign Wealth Funds mulai membeli kripto, AS mulai menimbun Bitcoin, dan regulasi stablecoin segera hadir. Apple, Google, Microsoft, xAI, serta Real World Assets (RWA) juga akan masuk. Kita berbicara tentang arus masuk institusional senilai US$20 triliun ke kripto,” kata Hoskinson.

Hoskinson memperkirakan bahwa dalam 6 hingga 12 bulan ke depan, sentimen bullish akan semakin menguat, yang berpotensi mendorong harga Bitcoin mencapai level US$250.000.

Ia juga menyoroti pemulihan pasar yang cepat setelah gelombang likuidasi besar baru-baru ini sebagai indikasi bahwa siklus bullish ini berbeda dari sebelumnya.

Selain Hoskinson, CEO Abra Global, Bill Barhydt, bahkan lebih optimistis. Menurutnya, Bitcoin bisa mencapai US$350.000 dalam waktu dekat, terutama jika suku bunga mulai diturunkan dan bank sentral kembali melakukan pelonggaran kuantitatif. 

Harga Bitcoin Bisa Tembus US$350 Ribu? Begini Kata CEO Abra Global

Ia berpendapat bahwa kebijakan moneter longgar akan membanjiri pasar dengan likuiditas baru, menciptakan momentum positif bagi kenaikan harga BTC yang memiliki pasokan terbatas.

Dengan berbagai faktor pendukung seperti regulasi yang semakin jelas, masuknya institusi besar, dan kebijakan moneter yang mendukung, Bitcoin tampaknya berada di jalur bullish yang kuat. 

Namun, walaupun begitu, seperti biasa, volatilitas pasar yang tinggi tetap menjadi tantangan utama yang perlu diperhitungkan oleh investor sebelum mengambil keputusan. [dp]

Terkini

Warta Korporat

Terkait