Harga bitcoin meroket yang baru-baru ini untuk serangkaian candle hijau harian terpanjang bulan ini, tetapi banyak yang percaya lonjakan baru-baru ini bisa berumur pendek.
Ketika Bitcoin (BTC) mengalami peningkatan harga yang tinggi pada awal tahun 2023, banyak pakar industri tidak yakin kripto akan terus meningkat setidaknya dalam jangka pendek hingga menengah.
Harga BTC yang meroket ini membuatnya mengalami kenaikan harga berturut-turut selama 14 hari awal bulan ini.
Hal ini membuat banyak orang untuk mempertimbangkan apakah lonjakan tersebut menandai sebuah terobosan yang signifikan atau merupakan indikasi dari bull trap.
Harga Bitcoin Meroket, Bull Trap atau Breakthrough?
Pakar dan seorang analis kripto bernama James Edwards, berargumen bahwa indikasi bull trap lebih tinggi, dan ini mengisyaratkan untuk berhati-hati terhadap peningkatan yang berumur singkat.
Ketika harga BTC meroket selama akhir pekan, NASDAQ and S&P 500 juga membuat reli yang serupa:
“Ini menunjukkan kepada saya bahwa reli di kripto tidak unik, dan sebagai gantinya bagian dari peningkatan pasar yang lebih luas karena angka inflasi terhenti dan selera risiko tampaknya kembali ke investasi.”
“Jadi Bitcoin hanya menikmati efek sentimen positif yang berasal dari tempat lain. Ini kemungkinan akan berumur pendek.”
Edward juga menambahkan bahwa pasar kripto memiliki beberapa rintangan signifikan yang harus diselesaikan sebelum pasar bull baru dapat dimulai.
Salah satu rintangan tersebut adalah keberlanjutan dari jatuhnya FTX dan Genesis yang baru saja mengajukan bangkrut.
Selain itu, terdapat rintangan makroekonomi seperti resesi yang masih sulit untuk dilewati oleh Bitcoin. Walaupun demikian, tidak semua pakar kripto menganggap ini akan menjadi bearish.
Platform analisis pasar kripto IncomeSharks tampak bullish, setelah membagikan grafik Wall St. Cheat Sheet dengan 379.300 pengikut Twitter pada Minggu (22/1/2023) kemarin.
Pernyataan ini mengolok-olok pernyataan harga Bitcoin meroket baru-baru ini menunjukkan bull trap.
#Bears at the Denial stage. "It's just a bull trap" "It's all manipulation". Waiting for the Panic part next… pic.twitter.com/Lo6nWyZPD2
— IncomeSharks (@IncomeSharks) January 22, 2023
Sem Agterberg, CEO dan salah satu pendiri bot perdagangan berbasis AI, CryptoSea, juga baru-baru ini membagikan banyak postingan yang mengungkapkan sentimen positif terhadap tindakan harga BTC, dikutip dari Cointelegraph.
Dia menyarankan bahwa BULL FLAG BREAKOUT menuju US$25.000 akan segera terjadi pada. Sementara itu, yang lain menahan diri untuk tidak membuat perkiraan harga, kemungkinan karena ketidakpastian pasar kripto.
Harga Bitcoin memang meroket beberapa minggu terakhir. Namun, dari 2 analisa di atas para investor dan trader harus tetap berhati-hati agar tidak merugi dan bisa meraup untung lebih besar. [az]