SBI Group, perusahaan keuangan raksasa asal Jepang, memperkenalkan layanan pinjaman aset kripto, termasuk Bitcoin melalui anak perusahaannya, SBI VC Trade. Kabar ini hampir bertepatan dengan meroketnya harga Bitcoin ke US$19.000 (Rp269 juta) petang hari ini.
Berdasarkan pengumuman resmi pada 24 November 2020, platform pinjaman itu akan memungkinkan pengguna untuk meminjamkan aset kripto mereka ke SBI dan mendapatkan bunga dengan tarif 1 persen, sudah termasuk pajak. Jangka waktu pinjaman adalah 84 hari.
Layanan baru, yang dijuluki VC Trade Lending itu, pada awalnya akan mendukung aset kripto Bitcoin (BTC), kelak akan mendukung Ether (ETH) dan Ripple (XRP). Jumlah pinjaman minimum adalah 0,1 BTC, maksimum 5 BTC.
SBI mengatakan bahwa VC Trade Lending tidak membebankan biaya kelola akun atau biaya keanggotaan tahunan.
Layanan itu juga tidak akan membebankan biaya apa pun untuk penyetoran (bernilai yen Jepang atau aset kripto), kecuali biaya penarikan bernominal yen.
SBI adalah lembaga keuangan besar di Jepang yang terlibat dalam industri aset kripto. Pada awal Oktober 2020, bursa mata uang asing dan derivatif SBI, SBI Liquidity Market, mengakuisisi TaoTao , bursa aset kripto yang sebelumnya 40 persen dimiliki oleh YJFX Yahoo Jepang. SBI juga menjalankan bisnis aset kripto sendiri melalui anak perusahaannya SBI VC Trade.
Perluas Adopsi Blockchain di Asia, Bos SBI Holdings Jadi Petinggi di Ripple Labs
SBI juga merupakan mitra utama Ripple. Pada akhir Oktober 2020, CEO SBI Yoshitaka Kitao mengklaim bahwa Ripple kemungkinan besar akan pindah ke Jepang jika ia memilih untuk meninggalkan Amerika Serikat. [red]