Meskipun mengalami pergerakan positif pada pekan lalu, ada indikasi harga Bitcoin selanjutnya bisa bergerak kembali ke US$62 ribu, namun secara historis, kinerjanya pada kuartal keempat cenderung positif.
Dalam minggu-minggu terakhir, pasar Bitcoin menunjukkan volatilitas yang signifikan. Pada awal Agustus 2024, harga Bitcoin sempat turun di bawah US$61 ribu, tetapi merangkak kembali di atas US$62 ribu untuk pertama kalinya di awal bulan itu, seiring dengan pidato dovish Ketua Federal Reserve AS, Jerome Powell.
Pemimpin Bank Sentral AS itu menyiratkan kemungkinan penurunan suku bunga pada September 2024 mendatang. Ucapannya memberikan dorongan positif bagi harga Bitcoin, yang naik dari posisi bawah US$61 ribu menjadi sekitar US$63.500.
Lonjakan tajam terjadi pada Jumat, 23 Agustus 2024, dengan Bitcoin naik 6 persen dan mencoba menembus US$65.000 dua kali, namun gagal dan mengalami pergerakan sideways selama tiga hari terakhir. Pada Selasa pagi, 27 Agustus 2024, harga Bitcoin berada di US$62.760, mengalami penurunan setelah gagal melewati penghalang di US$64.000.
Panji Yudha, analis Ajaib Kripto, memberikan pandangannya terkait situasi ini. Menurutnya, meskipun harga Bitcoin mengalami pergerakan positif pada pekan lalu, ada indikasi bahwa Bitcoin mungkin akan bergerak kembali ke kisaran US$62.000 hingga US$64.000.
Berdasarkan pantauan Redaksi Blockchainmedia.id di Coinmarketcap pada Selasa malam, BTC bertengger di kisaran US62.033, melemah 1,75Â persen dalam 24 jam terakhir dan menjadikan kripto nomor satu ini tersungkur 8 persen dalam sebulan.
Secara Historis Harga Bitcoin Berkinerja Positif di Kuartal Keempat
“Hal ini didorong oleh aksi profit taking serta pelaku pasar yang menunggu data ekonomi terbaru dari Amerika Serikat. Dalam analisis historisnya, Panji menunjukkan bahwa return Bitcoin di kuartal ketiga biasanya lebih rendah dibandingkan kuartal lainnya. Selama dekade terakhir, rata-rata return Bitcoin di kuartal pertama, kedua, dan keempat masing-masing adalah +56 persen, +27 persen, dan +88 persen, sedangkan kuartal ketiga hanya mencatatkan +6 persen. Pada tingkat bulanan, Agustus dan September cenderung menjadi bulan dengan kinerja terlemah, dengan September mencatatkan return rata-rata terendah -4,78 persen, sedangkan Agustus memiliki return +2,27 persen,” paparnya melalui surel, Selasa, 27 Agustus 2024.
Selain pergerakan harga Bitcoin, terdapat perkembangan signifikan di pasar Exchange-Traded Fund (ETF) kripto. ETF Spot Bitcoin mencatatkan net inflow sebesar US$506,37 juta pada pekan lalu, dengan inflow terbesar terjadi pada Jumat, 23 Agustus 2024 yang mencapai US$252 juta.
Sebaliknya, ETF Spot Ethereum mengalami net outflow sebesar US$44,54 juta pada periode yang sama. Hal ini menunjukkan pergeseran minat investor dari kripto Ether (ETH) ke Bitcoin (BTC) dalam jangka waktu tersebut.
Pasar kripto khususnya harga Bitcoin saat ini dan harga Bitcoin selanjutnya juga dipengaruhi oleh sejumlah peristiwa penting baik dari industri kripto itu sendiri maupun berita makroekonomi dari Amerika Serikat. Pada Selasa, 27 Agustus 2024, indeks kepercayaan konsumen AS akan dirilis, yang diikuti oleh laporan klaim awal pengangguran pada Kamis, 29 Agustus 2024.
Provokatif! Prediksi BTC Jadi US$100 Ribu, Analis Ini Yakin Sekarang Saat Terakhir Beli Bitcoin
“Laporan-laporan ini akan memberikan wawasan tambahan mengenai kesehatan pasar tenaga kerja AS. Selain itu, revisi kedua data Produk Domestik Bruto (PDB) yang dijadwalkan rilis pada Kamis juga menjadi perhatian utama. Hasil yang positif dari data ini dapat mendorong investor untuk beralih ke aset berisiko seperti Bitcoin,” tambah Panji.
Di sektor industri kripto, pada Rabu, 28 Agustus 2024, laporan pendapatan kuartal dari Nvidia akan dirilis. Laporan ini diharapkan memberikan dorongan bagi token bertema AI seperti FET, RENDER, TAO, dan AGIX, mengingat kinerja Nvidia sering mempengaruhi aset kripto berbasis AI.
Pada hari yang sama, Stacks akan meluncurkan Nakamoto upgrade yang bertujuan mempercepat block time di blockchain Bitcoin serta meningkatkan ekosistem DeFi.
Sementara itu, Cardano menunda pelaksanaan Chang hardfork hingga 1 September 2024 untuk memberikan waktu bagi bursa kripto dan DApps untuk menyelesaikan pembaruan, dengan Charles Hoskinson menekankan pentingnya penundaan ini untuk memastikan kesiapan ekosistem Cardano.
Harga BTC Jadi US$100.000? Prediksi Bitcoin Jika Trump Menang Pemilu
Dalam jangka panjang, Panji Yudha berpendapat bahwa pasar kripto, khususnya harga Bitcoin selanjutnya tetap dinamis dan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti teknologi, regulasi, dan kondisi ekonomi global.
Sentimen jangka pendek untuk harga Bitcoin dan Ether akan bergantung pada kemampuan mereka untuk menjaga support dan menembus level resistensi. Meski demikian, hingga akhir tahun, ada optimisme bahwa Bitcoin dapat mencapai level tertinggi baru di kisaran US$90 ribu hingga US$100 ribu yang didorong oleh penurunan suku bunga dan masuknya likuiditas tambahan dari ETF Spot Bitcoin dan Ethereum.
“Secara historis, kinerja harga Bitcoin pada kuartal keempat cenderung positif, memberikan harapan bahwa tren bullish pada harga Bitcoin selanjutnya ini mungkin akan terus berlanjut hingga akhir tahun,” pungkas Panji. [ps]