IKLAN

Harga Bitcoin Sempat US$24 Ribu, Lalu Terkoreksi

Pada 19 Desember 2020, tepat pukul 23:16 WIB, harga Bitcoin sempat merangsek di US$24 ribu (Rp342 juta). Itu adalah harga tertinggi terbaru sepanjang masa.

Bitcoin terus menguat sejak menembus US$20.000 per BTC pada 16 Desember 2020 lalu. Kemarin, Raja Aset Kripto itu melesat cepat ke US$24.217 per BTC. Setelah menyentuh harga luar biasa itu, Bitcoin terkoreksi cepat ke US$23.167, posisi semula dalam rentang 24 jam terakhir.

Bitcoin sempat menyentuh harga tertinggi baru sepanjang masa, lebih dari US$24 ribu, lalu terkoreksi ke US$23 ribu. Sumber: Tradingview.com.

Namun dalam rentang waktu serupa, dari titik terendah ke tertinggi, yakni US$22.710,34- US$24.217, Bitcoin perkasa setara Rp21,2 juta per BTC.

Lonjakan harga Bitcoin dari terendah dan tertinggi dalam 24 jam terakhir. Sumber: Tradingview.com.

Pantauan di Tradingview.com, sentimen pasar masih sangat positif, yakni “Beli Kuat” dalam 1 bulan. Dengan koreksi tipis hari ini, pasar masih tampak berselera mengakumulasi dan melanjutkan penguatan berikutnya.

Sentimen eksternal lainnya masih campur baur. Setidaknya niatan perusahaan investasi Jefferies menambah pembelian terhadap Bitcoin jikalau terkoreksi lain terjadi.

BACA JUGA  Menggali Peluang Investasi Kripto di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global
Harga terkini sejumlah aset kripto, 20 Desember 2020. Sumber: Coin360.com.

Dilansir dari Business Standard, 18 Desember 2020, Christopher Wood, Kepala Strategi Ekuitas Global di Jefferies mengatakan telah memangkas akumulasi emas dan menggantikannya menjadi Bitcoin, dari kuartal ketiga tahun kalender 2002 (Q3-02). Phaknya berencana untuk meningkatkan investasi Bitcoin jika ada koreksi.

“Bobot 50 persen dalam emas batangan fisik dalam portofolio akan dikurangi untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun, sebesar lima poin persentase dengan uang yang diinvestasikan dalam Bitcoin. Jika ada penarikan besar dalam Bitcoin dari level saat ini, setelah breakout bersejarah lebih US$20.000, niatnya adalah untuk menambah posisi ini,” tulis Wood dalam catatan mingguannya di Greed & Fear.

Biaya Transaksi Tinggi
Secara fundamental, jaringan blockchain Bitcoin masih tergolong sehat, kendati biaya transaksi secara on-chain meningkat drastis.

Selama seminggu terakhir, harga Bitcoin melonjak secara signifikan, menembus all time high sebelumnya dan melambung di atas US$23.100. Tetapi biaya transaksi naik hampir sejalan dengan harga Bitcoin.

BACA JUGA  Memahami Nilai Bitcoin sebagai Aset Lintas Negara ala CEO BlackRock
Perbandingan biaya transaksi Bitcoin (BTC) dan Ether (ETH) dalam 3 bulan terakhir. Sumber: Bitinfocharts.

Dalam hitungan sekitar 5 hari, biaya transaksi rata-rata naik dari US$2,71 pada 13 Desember 2020 menjadi US$11,9 pada 18 Desember 2020, meningkat 439 persen. Dengan kata lain, setiap hari dalam seminggu, rata-rata transaksi Bitcoin hampir 90 persen lebih mahal daripada hari sebelumnya.

Biaya transaksi Bitcoin (BTC). Sumber: Bitinfocharts.

Dengan kenaikan ini, biaya pengiriman Bitcoin hampir mendekati level tertinggi tahunan, US$$13,15 yang dicapai pada akhir Oktober 2020. [red]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait