Bitcoin melampaui harga US$50 ribu setara Rp700 juta pada Rabu (06/10/2021) dan mencapai harga tinggi Rp792 juta menurut data Indodax. Pagi ini, Kamis (07/10/2021), sudah menyentuh US$55.600. Peningkatan ini menyusul harga yang cenderung datar di rentang US$40 ribu sejak bulan September. Sejumlah pakar mengatakan volatilitas ini tidak berarti apa-apa.
Bitcoin Terus Menguat
Bitcoin sempat mengalami dorongan harga melebihi US$50 ribu sampai bulan September tetapi sulit menembus level tersebut sejak awal bulan itu.
Rekor harga tertinggi lebih dari US$60 ribu yang dicapai pada bulan April belum dicapai kembali setelah disusul dengan longsor sampai di bawah US$30 ribu pada akhir Juli.
Kendati harga Bitcoin menguat, mengingat riwayat volatilitas di pasar kripto, peningkatan tersebut tidak menjamin reli di jangka panjang. Peluang harga Bitcoin jatuh kembali sama besarnya dengan peluang harganya terus memanjat.
Ayunan harga akan terus terjadi, dan sejumlah pakar berkata volatilitas adalah gejala yang harus senantiasa dihadapi oleh investor kripto secara jangka panjang.
Bagi investor aset kripto, volatilitas akan berlanjut. Sebab itu, para pakar menganjurkan untuk mengalokasikan investasi kripto kurang dari 5 persen dari total portofolio.
“Aset kripto super volatil, terkadang bisa turun 80 persen. Tetapi bila Anda percaya di potensi jangka panjang Bitcoin, jangan periksa harga. Itu hal terbaik untuk dilakukan,” jelas Humphrey Yang, pakar keuangan Humphrey Talks.
Investor sebaiknya tidak membiarkan harga yang anjlok memengaruhi keputusan membeli kripto, dan begitu pula sebaliknya, untuk strategi investasi jangka panjang. Lebih penting lagi, investor sebaiknya tidak membeli kripto hanya karena harganya sedang naik.
Strategi yang baik adalah memastikan kebutuhan dasar terpenuhi terlebih dulu, mulai dari dana pensiun hingga dana darurat sebelum mulai berinvestasi di kripto utama ini.
Harga Bitcoin yang menguat baru-baru ini bukanlah hal baru. Kiana Danial, pendiri Invest Diva, berkata kendati harga Bitcoin secara jangka panjang cenderung naik, ada banyak volatilitas di sepanjang jalan.
Ia menambahkan, investor sebaiknya bertahan dan tidak khawatir terhadap fluktuasi. Terlepas dari apakah kripto naik atau turun, hal terbaik bagi investor adalah menutup mata, terutama untuk strategi investasi jangka panjang.
“Bila investor terlalu emosi maka ia bisa menjual di saat yang salah atau membuat keputusan yang keliru. Anda bisa stress dan itu bukanlah pendekatan yang sehat,” pungkas Yang. [time.com/ed]