Harga Bitcoin (BTC) terancam terus turun menjadi US$20.500, setelah sukses mencapai US$25.211 pada 15 Agustus 2022 lalu. Per Rabu (17/8/2022), pukul 14.07 WIB, harga kripto nomor wahid itu bertengger di kisaran US$24.400, naik 1,53 persen dalam 24 jam terakhir.
Pada 18 Juli 2022, Bitcoin menembus dari garis resistensi menurun yang muncul sejak akhir Maret 2022. Reaksi setelah penembusan yang relatif lemah itu justru membuat Bitcoin gagal mencapai tingkat resistensi retracement Fib, yakni 0,382 di US$29.370.
Sementara BTC mencapai tertinggi lokal US$25.211 pada 15 Agustus, itu menciptakan sumbu atas yang panjang dan sebagian besar telah jatuh sejak itu.
Lebih penting lagi, garis tren divergensi bullish pada RSI harian yang mendahului pergerakan ke atas, kini telah tertembus. Ini adalah tanda yang sering mendahului menuju penurunan harga.
Jika BTC terus turun, area support terdekat kemungkinan akan berada di kisaran US$21.550.
Sementara itu pada grafik 6 jam menunjukkan bahwa BTC diperdagangkan di dalam saluran paralel naik sejak mencapai titik terendah pada 18 Juni 2022. Saluran seperti itu biasanya berisi gerakan korektif, yang berarti bahwa penurunan masif pada akhirnya akan terjadi.
Bitcoin tertolak oleh garis resistensi saluran pada 15 Agustus 2022 dan telah jatuh sejak itu.
Jika harga Bitocin menembus dari garis support menaik jangka pendek, penurunan menuju area support US$21.500 bisa saja terjadi. Wilayah ini juga bertepatan dengan garis support saluran.
Berdasarkan wave analytics, menunjukkan bahwa BTC memulai pergerakan ke atas lima gelombang pada 13 Juli 2022 dan saat ini dalam gelombang tiga.
Hitungan sub-gelombang ditampilkan dengan warna kuning, di mana Bitcoin tampaknya berada di sub-gelombang tiga. Agar skenario ini berjalan, BTC harus bertahan di atas kemiringan garis support menaik saat ini.
Hitungan jangka pendek kedua menunjukkan bahwa Bitcoin telah menyelesaikan gelombang lima dari diagonal utama, sehingga membentuk irisan naik.
Dalam hal ini, terobosan dari irisan dan penurunan selanjutnya menuju tingkat support retracement fib 0,5-0,618 antara US$20.500 dan US$21.400, sebelum melenting lagi ke atas.
Sebelumnya, berdasarkan laporan Cointelegraph, harga kripto utama telah melesat ke level US$25.000, tetapi pedagang tampaknya masih enggan untuk mengambil risiko lebih untuk mendorong kenaikan yang lebih tinggi.
Menengok pergerakan harga BTC pada grafik di atas, harga dengan cepat menutup bullish candle sebelumnya dengan aksi jual yang lebih kuat setelah menyentuh level US$25.000.
Beberapa analis pun membahas level tersebut, yang diperkirakan akan membentuk pola double top, yang artinya harga Bitcoin akan terkoreksi besar. [ps]