Dolar AS naik ke tingkat tertinggi hampir empat pekan terhadap sejumlah mata uang besar pada Jumat (10/6/2022) setelah inflasi meningkat pada Mei. Ini memperkuat harapan bahwa The Fed mungkin harus melanjutkan kenaikan suku bunga, sementara harga Bitcoin tergelincir karena menghadapi aksi jual.
Dalam 12 bulan hingga Mei 2022, inflasi berdasarkan indeks harga konsumen meningkat menjadi 8,6 persen setelah naik 8,3 persen pada April 2022. Sebelumnya para ekonom berharap bahwa inflasi tahunan itu mencapai puncaknya pada bulan April.
Inflasi tinggi itu diumumkan menjelang rencana kenaikan suku bunga 50 basis poin kedua oleh The Fed pada Rabu depan.
Bank sentral AS itu diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan dengan tambahan setengah poin persentase pada Juli. Sejauh ini The Fed telah menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin sejak Maret.
“Inflasi sekarang berada pada tingkat tertinggi 40 tahun dengan sedikit bukti bahwa inflasi telah mencapai puncaknya,” kata John Doyle, Wakil Presiden di Monex USA, dilansir dari Reuters.
Pasar saham juga memperpanjang kerugiannya, karena The Fed akan mempercepat kenaikan suku bunga. Dampaknya adalah dolar menguat karena divergensi kebijakan dan perdagangan risk-off,” kata Doyle.
Indeks Mata Uang Dolar AS (DXY), naik 0,8 persen di kisaran 104,16, tertinggi sejak 17 Mei, dan dalam jarak 105,01, tertinggi dua dekade yang disentuh pada pertengahan Mei.
Untuk pekan ini, DXY naik hampir 2 persen, kinerja mingguan terbaiknya dalam 6 pekan.
Dolar juga naik 0,79 persen terhadap franc Swiss di kisaran 0,9881 franc setelah Departemen Keuangan AS pada Jumat mengatakan Swiss terus melampaui ambang batas untuk kemungkinan manipulasi mata uang di bawah undang-undang perdagangan AS 2015, tetapi menahan diri untuk tidak mencapnya sebagai manipulator mata uang.
Dengan data inflasi AS membentuk risiko signifikan bagi investor, dolar Australia yang sensitif terhadap risiko berbalik arah untuk diperdagangkan turun 0,58 persen hari ini.
Harga Bitcoin Tergelincir di US$28 Ribu Lagi
Sementara itu di pasar kripto, Bitcoin (BTC) tergelincir 3,7 persen, sempat di kisaran US$28.984, setelah berjuang di atas US$30.000 dalam beberapa hari terakhir.
Pasar saham dan pasar kripto setidaknya perlu menunggu waktu lebih lama untuk pulih, karena dolar akan terus menguat, sepanjang The Fed akan terus menaikkan suku bunga dalam kerangka pengetatatan kuantitatif. [ps]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.