IKLAN

Harga Bitcoin Terus Tertekan Karena Kebijakan The Fed?

Bank investasi global Goldman Sachs mengingatkan Bitcoin kian rentan terhadap peningkatan suku bunga acuan The Fed, seiring kripto tersebut semakin diadopsi secara luas.

Harga Bitcoin Tertekan Akibat Kebijakan The Fed

Kepala strategi valas Goldman Sachs Zach Pandl dan analis keuangan Isabella Rosenberg berkata selama dua tahun lalu, Bitcoin mengalami adopsi masal. Akibatnya, korelasi Bitcoin dengan aset makro semakin menguat.

Hal itu diutarakan dalam laporan riset yang diterbitkan yang merinci soal kerentanan Bitcoin terhadap kebijakan Federal Reserve yang akan meningkatkan suku bunga acuan.

Imbal hasil obligasi negara yang bertambah tinggi berdampak terhadap performa saham teknologi selama beberapa pekan terakhir. Indeks Nasdaq 100 telah longsor 13 persen dalam satu tahun.

Para analis Goldman Sachs melihat Bitcoin dan aset digital lain mengalami nasib serupa. Aset kripto tidak kebal terhadap faktor makroekonomi, termasuk pengetatan moneter dari bank sentral.

BACA JUGA  Dugaan Dana Tak Sah, Venmo Milik PayPal Diperiksa Otoritas AS

Pasar modal kini mengira The Fed akan meningkatkan suku bunga lima kali tahun ini. Goldman Sachs meyakini The Fed dapat memperbesar suku bunga dalam setiap pertemuan.

Pernyataan pasca rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pekan lalu tidak menjelaskan waktu spesifik kapan suku bunga akan naik. Tetapi ada pertanda hal itu dapat terjadi paling cepat saat pertemuan bulan Maret.

“Seiring berjalannya waktu, pengembangan teknologi blockchain, termasuk penerapan di metaverse, dapat memberikan dorongan bagi valuasi aset-aset digital tertentu,” jelas Pandl.

Bukti Goldman Sachs Kian Doyan Bitcoin

Belum lama ini, Goldman Sachs berkata metaverse dapat menjadi peluang senilai US$8 triliun. Bank pesaing Morgan Stanley turut memberikan estimasi serupa bagi sektor metaverse.

Awal bulan ini, Goldman Sachs memprediksi Bitcoin dapat mencapai US$100 ribu seiring aset kripto tersebut mengambil pangsa pasar emas.

BACA JUGA  Antisipasi! Bitcoin Bisa Naik Besar, Altcoin Ada Sinyal Ambruk

Sementara itu, bank terbesar di Swiss, UBS, mengingatkan pasar kripto dapat melesu di tengah ekspektasi suku bunga The Fed dan regulasi.

Saat ini, BTC diperdagangkan pada harga US$38.600 berdasarkan data CoinGecko. BTC naik 5 persen selama satu pekan terakhir tetapi longsor 19,2 persen dalam kurun waktu 30 hari. Kendati demikian, BTC masih cuan 16,8 persen sejak awal tahun. [news.bitcoin.com/ed]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait