Harga Bitcoin (BTC) baru-baru ini mengalami penurunan signifikan, memicu kekhawatiran di kalangan investor dan analis tentang potensi kelanjutan fase koreksinya. Analis kripto senior Ali Martinez menyoroti kondisi memburuknya grafik mingguan, menunjukkan keberadaan sinyal jual lainnya pada kripto utama ini.
Dengan menggunakan indikator Tom DeMark (TD) Sequential, Martinez menunjukkan potensi kelelahan di antara pembeli, menandakan kemungkinan penurunan harga lebih lanjut.
Koreksi Harga BTC dan Target Harga PotensialÂ
Coin Edition melaporkan bahwa, analisis Martinez mengungkapkan skenario bearish pada grafik mingguannya, menekankan kemungkinan harga BTC untuk turun hingga US$40.500. Meskipun harga saat ini berada di kisaran US$42.692, ada kekhawatiran bahwa penurunan sebesar 5,8 persen bisa membawa Bitcoin ke titik yang lebih rendah lagi.
Koreksi terkini, bagaimanapun, mungkin akan berfungsi sebagai pendorong yang diperlukan untuk pergerakan ke atas potensial, dengan Martinez yang menyarankan bahwa hal itu dapat mendorong Bitcoin (BTC) ke atas US$52.000 di masa depan.
“Candle Bitcoin mingguan ini terlihat semakin jelek dari menit ke menit! Ingat, TD menyajikan sinyal jual yang mengantisipasi koreksi candle mingguan satu hingga empat sebelum BTC melanjutkan tren naik,” ujarnya dalam sebuah tweet.
Peluncuran baru-baru ini dari spot Bitcoin ETF pada 11 Januari awalnya mendorong harga BTC ke US$49.000. Namun, tren optimistis ini berlangsung singkat, karena acara tersebut dengan cepat berubah menjadi situasi sell the news.
Antara 11 dan 12 Januari, harga Bitcoin anjlok ke kisaran US$41.900 sebelum mengalami sedikit pemulihan. Ini menyoroti volatilitas dan sensitivitas pasar terhadap peristiwa eksternal, bahkan yang awalnya dianggap sebagai pendorong positif.
Analisis Teknikal Jangka Pendek
Dengan memeriksa grafik 4 jamnya, menjadi jelas bahwa Bitcoin telah mengalami volatilitas yang meningkat sejak 10 Januari. Penurunan dari US$46.124 ke US$41.731 menunjukkan pergeseran dominasi dari pembeli ke penjual.
Exponential Moving Average (EMA) lebih lanjut mendukung gagasan koreksi yang berlanjut, dengan 20 EMA pada US$45.060 dan 50 EMA pada US$45.061. Menembus level ini mengindikasikan potensi percepatan tekanan jual, yang bisa menyebabkan penurunan lebih lanjut dalam harga BTC, mungkin mencapai US$40.000.
Meskipun kemungkinan untuk pemulihan hingga US$45.000 masih ada, tekanan jual yang tinggi saat ini membuat sulit bagi Bitcoin untuk menguji kembali US$49.000 atau mencapai US$52.000 dalam jangka pendek.
Prospek teknikal pasar menyiratkan bahwa harga BTC belum menyelesaikan fase koreksinya, menekankan perlunya kehati-hatian di kalangan investor. Mari kita saksikan. [st]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.