Prediksi harga Bitcoin (BTC) kerap menarik perhatian kalangan investor kripto, dan terbaru adalah crypto wahid diproyeksikan sentuh US$45.000 pada November 2023.
Analis crypto CryptoCon, baru-baru ini, membagikan prediksi berani untuk harga BTC yang diproyeksikan US$45.000 dalam sebulan mendatang.
CryptoCon menggunakan strategi retracement Fibonacci untuk mendukung pandangan optimis perihal proyeksi harga BTC untuk November 2023.
“Target kelima ini sekitar 3.3 persen lebih tinggi dari harga tertinggi minggu ini sebesar US$36.368. Model ini juga memiliki tahap-tahap menengah yang disebut “fase”. Dan fase berikutnya seharusnya selesai pada bulan November, yang menentukan bahwa kemungkinan pergerakan sekitar 45 ribu pada bulan depan adalah mungkin,” terang sang analis, seperti dikutip Cryptoglobe dalam artikel.
CryptoCon menjelaskan, perjalanan harga BTC yang diproyeksikan menuju US$45.000 melibatkan pendekatan multi-fase.
Welcome to Mid-Cycle phase 4
This is the time when #Bitcoin is in between heading to the cycle Mid-Top which is now about 45.5k.
Price has typically come over this.
Interestingly, when phase 2 is over, it’s usually a launch straight to phase 5, which means 45k could be soon!… pic.twitter.com/uGsEcUqb5q
— CryptoCon (@CryptoCon_) October 25, 2023
Saat analisis dilakukan, Bitcoin berada dalam apa yang disebut CryptoCon sebagai “Fase Tengah Siklus 4.”
Fase ini menandakan bahwa Bitcoin berada di ambang peralihan ke “Siklus Puncak Tengah,” yang pada gilirannya membuka jalan bagi cryptocurrency untuk melebihi ambang US$45.000.
Untuk memahami lebih baik prediksi ini, CryptoCon memecah data harga historis Bitcoin menjadi empat siklus berbeda: Siklus 1 (2010-2014), Siklus 2 (2015-2018), Siklus 3 (2019-2022), dan Siklus 4 (2023-2026).
Dalam siklus-siklus ini, evolusi harga Bitcoin lebih lanjut dibagi menjadi lima fase: Fase 1 (Dasar Siklus), Fase 2 (Transisi dari Dasar Siklus), Fase 3 (Langkah Pertama keluar dari Dasar), Fase 4 (Transisi ke Puncak Tengah Siklus), dan Fase 5 (Puncak Tengah Siklus).
Observasi kunci CryptoCon adalah bahwa harga Bitcoin biasanya dengan cepat beralih ke Fase 5 segera setelah Fase 2 berakhir, biasanya terjadi sekitar dua bulan kemudian.
Jika sejarah berulang, peralihan ini akan menempatkan Bitcoin dalam lintasan untuk melewati ambang US$45.000.
Namun, CryptoCon juga mengakui bahwa Bitcoin mungkin akan menghadapi resistensi di puncak transisi, saat ini berada di sekitar US$36.368.
Tentang waktu, analisis CryptoCon menunjukkan bahwa akhir Fase 2 bersandingan dengan kedatangan Oktober, menandakan bulan pertama setelah berakhirnya fase ini.
Oleh karena itu, transisi ke fase puncak tengah bisa terjadi pada November, ketika Bitcoin mungkin akan melampaui ambang US$45.000.
Dilansir dari NewsBTC, prediksi CryptoCon sejalan dengan Matrixport, platform cryptocurrency, yang juga memprediksi bahwa harga BTC bisa naik ke US$45.000 dalam rentang waktu yang sama, mulai dari November 2023 tahun ini hingga April 2024.
Lebih jauh, Matrixport membuat klaim yang lebih berani, mengusulkan bahwa Bitcoin bisa melonjak ke US$125.000 pada Desember 2024.
Selain prediksi di atas, ada perspektif lain yang perlu dipertimbangkan. Beberapa dalam komunitas cryptocurrency percaya bahwa pasar telah memasukkan potensi persetujuan Spot Bitcoin ETF, mengikuti prinsip klasik “beli berita, jual rumor.”
Dalam skenario ini, penurunan harga Bitcoin mungkin segera terjadi saat ETF diluncurkan karena para pedagang dan investor mencari keuntungan. [ab]