Harga BTC Sempat Ambruk, Investor Ramai-ramai Serok dan Ini Alasannya

Meski sempat ambruk dalam sebuah flash crash, Bitcoin (BTC) tampak masih menjadi primadona di mata investor dan masih ramai diserok.

Sebelumnya, dunia kripto telah mengalami kegembiraan tinggi setelah harga BTC melampaui batas US$40.000 akhir tahun lalu dan mencapai lebih dari US$445.000 awal tahun ini.

Namun, pasar baru-baru ini menghadapi koreksi signifikan yang dipicu oleh kekhawatiran atas persetujuan spot Bitcoin ETF di AS.

Antisipasi persetujuan spot Bitcoin ETF telah menjadi pendorong di balik kenaikan harga Bitcoin, karena para pendukungnya percaya hal itu dapat menarik investor institusional baru ke sektor ini.

Spot Bitcoin ETF memungkinkan investor mendapatkan eksposur terhadap kripto utama ini tanpa perlu mengelola dompet atau kunci pribadi.

Bitcoin Masih Dilirik 

Berdasarkan laporan Crypto Globe, koreksi ini dipicu oleh laporan dari Matrixport, perusahaan terkemuka di sektor layanan keuangan dan kripto, yang menunjukkan bahwa persetujuan spot Bitcoin ETF mungkin akan menghadapi kendala dengan penolakan dari Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC).

BACA JUGA  Menebak Tren Harga Bitcoin dengan Golden Cross dan Death Cross

Meskipun lembaga keuangan utama dengan total aset US$27 triliun tertarik untuk mencantumkan ETF tersebut, para analis memperkirakan SEC akan menolak proposal itu di bulan ini.

Dampak dari laporan ini dirasakan di seluruh pasar kripto, menyebabkan penjualan cepat yang menghapus lebih dari US$90 milyar dari total kapitalisasi pasarnya. Menurut data Santiment, penurunan ini bersamaan dengan lonjakan jumlah mention dari buy the dip di media sosial, mencapai level tertinggi sejak Maret 2022.

Strategi buy the dip sering diikuti oleh penggemar kripto yang melihat penurunan harga sebagai kesempatan untuk serok lebih banyak mata uang digital. Namun, data historis menunjukkan bahwa peningkatan dalam postingan media sosial semacam itu dapat menjadi sinyal bagi penurunan harga lebih lanjut.

Selama reli tahun 2021, setiap kali sentimen buy the dip meningkat, harga BTC cenderung turun dalam beberapa hari atau minggu berikutnya. Penurunan tren hanya terbalik ketika suasana pasar menjadi kurang bullish atau bahkan bearish.

Menambah ketidakpastian, sebuah catatan riset berjudul All-time high CME premiums ahead of ETF verdict dari Analis Senior di K33 Research Vetle Lunde dan Head of Research Anders Helseth telah menyarankan bahwa peluncuran spot Bitcoin ETF bisa menjadi peristiwa jual berita, alias sell the news.

Ini mengimplikasikan bahwa pasar bisa menyaksikan pengambilan keuntungan dan penurunan harga setelah ETF tersebut resmi disetujui. Mari kita saksikan. [st]

BACA JUGA  Crypto Pilihan Investor: Bitcoin, Pepe Coin dan DogeMiyagi

 


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait