Harga BTC US$41.500 Akibat The Fed Dovish dan ETF Bitcoin

Harga Bitcoin (BTC) baru saja bertengger di US$41.500 pada Senin (4/12/2023) pukul 12.24 WIB setelah menembus zona penting US$40 ribu pada pukul 05.33 WIB atau dini hari tadi. Sebelumnya sejumla pihak menargetkan BTC bisa menembus US$100 ribu.

Lonjakan yang telah diantisipasi sebelumnya di akhir November ini berdasarkan tafsiran bahwa The Fed kian bersikap dovish dan potensi akan disetujuinya belasan proposal Spot Bitcoin ETF termasuk Spot ETH ETF oleh SEC pada Januari mendatang.

Harga BTC saat ini mencerminkan harga pada Mei 2022 sekaligus tertinggi baru sepanjang 2023 ini, dengan persentase sebesar 152 persen.

TradingView Chart

Faktor-faktor utama yang mendukung harga Bitcoin dan kripto lain karena pelemahan dolar, yang dipicu oleh harapan meningkatnya pemotongan suku bunga oleh The Fed yang lebih awal, yang mendorong reli aset berisiko seperti kripto ini.

Pernyataan terbaru dari Ketua Fed Jerome Powell dipandang oleh pasar sebagai kurang hawkish alias cenderung dovish, menunjukkan penekanan yang lebih besar pada mencari keseimbangan antara menjaga kondisi moneter yang ketat dan memastikan soft landing bagi ekonomi AS.

Akibatnya, para trader mulai memperkirakan kemungkinan lebih dari 90 persen bahwa The Fed akan menjaga suku bunga tetap pada Desember, dengan peluang lebih dari 60 persen untuk pemangkasan suku bunga paling cepat pada Maret 2024. Pertemuan The Fed dijadwalkan pada 12 dan 13 Desember 2023.

harga btc dan proyeksi dovish the fed

Namun demikian, inflasi AS tetap jauh di atas target tahunan The Fed sebesar 2 persen, dan pasar tenaga kerja juga tetap kuat. Rilis data nonfarm payrolls yang akan datang pada Jumat ini diharapkan akan memberikan wawasan lebih lanjut mengenai hal ini.

Prospek suku bunga yang lebih rendah menguntungkan Bitcoin, mengingat kebijakan moneter yang longgar dan perdagangan spekulatif yang meningkat telah mendorong cryptocurrency tersebut mencapai rekor tertinggi hampir US$69,000 pada tahun 2021.

Sejak itu, harga Bitcoin telah turun tajam sebagai respons terhadap kenaikan suku bunga, dan industri cryptocurrency juga menghadapi serangkaian kebangkrutan besar dan tindakan regulasi.

Baru-baru ini, Binance, bursa kripto terbesar di dunia, mengakui bersalah atas tuduhan pencucian uang oleh Departemen Kehakiman AS, yang dapat mengakibatkan denda lebih US$4 miliar.

Spekulasi mengenai ETF juga memperkuat Bitcoin selama beberapa minggu terakhir karena investor berspekulasi tentang potensi persetujuan proposal Spot Bitcoin ETF di AS yang langsung terkait dengan harga cryptocurrency.

Para pendukung cryptocurrency berpendapat bahwa persetujuan produk seperti itu akan menarik sebagian besar modal institusional ke dalam Bitcoin. Namun, masih ada keraguan tentang sejauh mana modal institusional dapat ditarik ke dalam ETF, mengingat produk seperti Grayscale Bitcoin Trust (BTC), yang melacak harga Bitcoin futures, telah mengalami penurunan minat investor selama setahun terakhir.

Securities and Exchange Commission (SEC) belum memberikan indikasi bahwa mereka berniat untuk menyetujui spot ETF dalam waktu dekat, meskipun Grayscale memenangkan pertempuran hukum penting melawan regulator untuk menyetujui aplikasinya untuk spot ETF.

Target BTC US$100 Ribu

Sebelumnya harga BTC ditargetkan bisa mencapai lebih dari US$100 ribu. Standard Chartered pekan lalu yang mengulang prediksi April bahwa Bitcoin akan mencapai US$120.000 pada akhir tahun 2024. Bank tersebut mengatakan hal ini akan didorong oleh persetujuan sejumlah proposal ETF bernilai kripto. Itu akan berarti kenaikan sekitar 160 persen dari harga Jumat sekitar US$38.413.

Matrixport merilis catatan pekan lalu yang memproyeksikan bahwa Bitcoin akan mencapai US$63.140 pada April 2024 dan US$125,000 pada akhir tahun depan.

“Berdasarkan model inflasi kami, lingkungan makro diperkirakan akan tetap menjadi dorongan kuat untuk crypto. Penurunan inflasi lainnya diantisipasi, yang mungkin mendorong Federal Reserve untuk mengurangi suku bunga. Ditambah dengan pergolakan geopolitik, dukungan moneter yang kuat ini seharusnya mendorong Bitcoin ke level tertinggi baru pada tahun 2024,” kata Matrixport dalam laporannya itu, dilansir dari CNBC.

Banyak komentator melihat kebijakan moneter yang longgar sebagai dukungan untuk Bitcoin yang dianggap sebagai aset berisiko. Sementara itu, beberapa melihat Bitcoin sebagai aset “tempat perlindungan” untuk mengalokasikan uang dalam situasi konflik geopolitik.

Ketika ditanya apakah Bitcoin akan mencapai US$100.000 pada tahun 2024, Pascal Gauthier CEO Ledger, kepada CNBC pekan lalu mengatakan memang ada fundamental yang kuat.

Sementara Vijay Ayyar Wakil Preseiden CoinDCX meramalkan bahwa harga bitcoin “konsolidasi” di bawah “level kunci” US$38.000, yang menguntungkan untuk BTC. Setelah level ini terlampaui, Bitcoin bisa mengalami kenaikan hingga antara US$45.000 dan US$48.000. [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait