Harga ETH, kripto blockchain Ethereum sentuh US$4 ribu (Rp57 juta), Jumat malam, (3/9/2021). Ini kali pertama terjadi sejak koreksi Mei 2021.
Kripto nomor dua dunia itu masuk wilayah US$4 ribu terjadi pada 3 September 2021 pukul 21:15 WIB, beberapa jam setelah Bitcoin (BTC) berhasil melampaui resisten 23 Agustus 2021, di US$50.900 per BTC, berdasarkan data dari Tradingview.com.
Harga tertinggi sepanjang masa ETH adalah US$4368 pada 12 Mei 2021 lalu. Ini berarti raihan terbaru kemarin, hanya terpaut US$3 ratusan dolar saja.
Secara teknikal, Golden Cross (MA50/MA200) sebelumnya di chart harian, menjadi penegas penguatan ini.
Golden Cross ETH jatuh pada 8 Agustus 2021 lalu, ketika ditutup turun dari US$3174,16 menjadi 2948,16.
Dalam hal rasio telah meningkat pesat dibandingkan Bitcoin, kembali naik ke atas 0,078 BTC per ETH, menunjukkan pergerakan harga disebabkan oleh faktor terkait Ethereum dari segi use case-nya.
Harga ETH dan Faktor Fundamental-nya
Kinerja amat positif ini, berbarengan dengan keputusan aktris Legally Blonde Reese Witherspoon secara terbuka mengumumkan bahwa dia membeli ETH.
Hal lainnya, mungkin adalah lebih dari 183.000 ETH telah dibakar sejauh ini hanya dalam waktu kurang dari sebulan, senilai US$600 juta, sekitar Rp8,6 triliun. Mekanisme burn ini terjadi setelah EIP-1559 diterapkan pada 5 Agustus 2021.
Pengurangan pasokan ini, yang dulunya dibawa kembali ke sirkulasi oleh para penambang, bertindak sebagai permintaan baru yang efektif karena semuanya sama, harga harus meningkat mengingat lebih dari setengah milyar dolar tidak masuk kembali ke peredaran.
Pun lagi, pasar NFT kian matang dengan jumlah pengguna yang semakin bertambah dari kalangan tokoh terkenal.
Kabar terakhir adalah petenis US Open, Naomi Asako yang menerbitkan NFT sendiri. Kemudian debut baik oleh game Axie Infinity terus menarik penggunaan karena membakar hampir 2.000 ETH dalam seminggu.
Sedangkan toko NFT OpenSea terus mendominasi dengan membakar dua kali lebih banyak dari Uniswap dalam 24 jam terakhir, per 3 September 2021 malam.
Pasar kripto memanas kembali, setelah Bitcoin masuk wilayah support besar pada 20 Juli 2021 lalu di kisaran US$29.300 per BTC.
Saat ini, nilai pasar kripto kembali menghijau lebih dari US$2 triliun, karena berhasil menjadi oposisi terhadap sistem keuangan tradisional.
Sejumlah pengamat menilai, kapitalisasi pasar kripto akan naik rata-rata US$1 triliun hingga 5 tahun mendatang.
Harga Bitcoin sendiri diprediksi bisa mencapai 100 ribu per BTC sebelum 25 Desember 2021 dan memuncak pada Februari 2022 dalam konteks Bitcoin Cycle Repeat pasca Halving III Mei 2020. [ps]