Tepat pukul 15:58 WIB hari ini, harga aset kripto Ether (ETH) menyentuh US$500 (Rp7 juta). Ini pertama kali terjadi sejak Juni tahun 2018.
Dengan rekor terbaru itu, maka ETH pun mencetak imbal hasil lebih dari 290 persen selama tahun 2020 ini dan pasar tampaknya membidik di level US$800 per ETH (Rp11,3 juta).
Namun, dalam skala bulanan, ETH bisa memuncak hingga lebih dari US$600. Pada Mei 2018, ETH sempat menyentuh US$814 per ETH.
Data dari Cointelegraph Markets, Coin360 dan TradingView menunjukkan pair ETH/USD secara singkat mencapai batasan signifikan secara psikologis petang ini, sebelum terkoreksi tajam.
Kenaikan sangat penting itu bahkan mengungguli Bitcoin (BTC) sebagai lawan terkuatnya. Bitcoin cukup perkasa dengan imbal hasil 155 persen.
Blockchain Ethereum yang menjadi perkakas utama aset kripto ETH dan sejumlah token lainnya, saat ini masih berjibaku dengan proses migrasi ke generasi ke-2. Kelak blockchain Ethereum beralih dari sistem Proof-of-Work (PoW) menjadi Proof-of-Stake (PoS).
Komputasi Kuantum Google Bisa Perbaiki Blockchain Proof of Stake (PoS)
Cetak rekor baru petang ini dapat ditafsirkan sebagai langkah akumulasi ETH oleh ekosistem Ethereum untuk berpartisipasi sebagai node validator. [red]