Harga Rendah Jadi Momentum untuk Beli Aset Kripto

Pasar aset digital (kripto) kembali memasuki fase bearish dalam sepekan terakhir ini. Salah satu pemicu lesunya pasar kripto adalah kabar rencana Goldman Sachs AS menunda membuka Bitcoin Trading Desk karena regulasi di AS yang masih belum jelas.

Sheila Suekto, Head of Business Strategy Coinone Indonesia, mengatakan menurut sebuah lembaga riset di Korea, saat Goldman Sachs berusaha memasuki bisnis kripto, dampaknya akan cukup signifikan. Karena ia adalah perusahaan global yang paling menonjol di dunia. Sehingga, saat rencana membuka Bitcoin Trading Desk keluar dari prioritas mereka dan ditunda, efeknya juga cukup berpengaruh.

Menurut Sheila, sebenarnya di akhir minggu CFO Goldman Sachs sendiri mengatakan bahwa berita tersebut “fake”, tapi memang sepertinya efek penurunan harga sudah terlanjur terjadi.

“Mungkin yang perlu diingat bahwa pasar kripto ini masih tergolong baru, dan belum mencapai mature state, sehingga memang selama beberapa waktu ke depan, fluktuasi harga pasti masih akan terus terjadi, sesuai dengan perkembangan industri dan teknologi blockchain itu sendiri. Namun demikian saya menyarankan, saat harga pasar turun seperti ini adalah waktu terbaik untuk membeli kripto dengan harga murah,” ujarnya Senin (10/9).

Tapi jangan asal membeli. Menurutnya, belilah kripto yang tepat. Lalu, simpanlah untuk jangka waktu yang cukup lama, terlepas dari seberapa banyak aset digital berfluktuasi nilainya.

“Untuk hal ini, tentunya pengetahuan mengenai proyek dan perkembangan proyek dari kripto tersebut sangatlah penting,” ujarnya.

Menurutnya, walaupun harga pasar sedang turun, namun perkembangan dari teknologi blockchain dan smart contract tetap berjalan. Banyak dari pengembang melakukan banyak proyek. Oleh karena itu penting untuk terus melakukan riset, membaca whitepaper dan bergabung dengan komunitas dan selalu siap untuk masuk ke proyek yang lebih besar. [jul]

Terkini

Warta Korporat

Terkait