Setelah terjadi kejutan penurunan nilai stablecoin Terra UST dan Terra LUNA, kini harga Shiba Inu (SHIB) diramalkan bisa “jadi abu”, berdasarkan penilaian pakar di forum Finder.com belum lama ini. Kapan?
Aset kripto meme bersimbol anjing popular Shiba Inu (SHIB) diyakini tidak akan bernilai pada tahun 2030. Hal tersebut ditegaskan para ahli fintech lewat forum pakar di Finder.com.
Dalam jajak pendapat yang dilakukan oleh situs tersebut, terkuak bahwa sebanyak 73 persen dari 36 pakar berpendapat, bahwa saat ini waktu yang tepat untuk menjual kripto SHIB.
Mengutip dari Bitcoin.com, jajak pendapat itu digelar sepekan setelah harga Terra LUNA dan UST terjun bebas, LUNA merosot dari harga US$120 menjadi US$0,02, sedangkan Terra UST di harga US$0,6.
April 2022 akan dicatata dalam sejarah kripto sebagai awan gelap untuk pasar kripto. Penurunan besar-besaran ini telah menghapus kapitalisasi pasar kripto mencapai miliaran dolar hanya dalam kurun waktu satu bulan. Dampaknya banyak juga investor yang merugi besar, bahkan sampai kehilangan seluruh tabungannya.
Melihat riwayat Shiba Inu, yang diluncurkan sebagai aset alternatif untuk Dogecoin pada September 2021, berhasil catatkan kenaikan mencapai 300 persen pada Oktober 20221. Atas capaian tersebut membawa Shiba Inu masuk ke dalam daftar 20 aset kripto popular dalam kapitalisasi pasar.
Tak lepas juga dari dukungan para pemimpin teknologi digital seperti Elon Musk dan Vitalk Buterin, membawa nilai Shiba Inu tumbuh pesat, walaupun secara tidak langsung lewat dukungan mereka terhadap DOGE.
Sedangkan saat ini pergerakan harga kripto meme ini berdasarkan Coinmarketcap berada di kisaran harga US$0,00001162.
Dalam jajak pendapapt yang dilangsungkan Finder.com tersebut para ahli juga meyakii nilai SHIB masih berlanjut turun 7,6 persen pada akhir tahun 2022 di kisaran nilai US$0,000018750.
Harga Shiba Inu (SHIB) Bisa Jadi Abu pada Tahun 2030
Di akhir tahun 2025, terus berlanjut turun mencapai titik harga US$0,000002500 dan di tahun 2030 diperkirakan berlanjut turun ke US$0,000000325, yang bermakna peluruhan nilai luar biasa.
Penurunan yang diperkirakan terjadi pada SHIB ini disebabkan karena siklus hype di awal diluncurkannya.
“Pasar ini sudah terlalu panas dan perlu meledak. Sedangkan modal mengalir ke mutu dan nilai, membawa SHIB akan mati, “ungkap Matthew Harry, Kepala Dana di DigitalX Asset Management.
Memang di sisi lain, melihat pergerakan SHIB ini terlihat murni, karena spekulasi saja. Masih beruntung jika ikut dalam spekulasi awal diluncurkan, karena banyak yang melepaskan aset tersebut membuat harga berlanjut turun. [yd]