IKLAN

Harga Solana Melejit Setelah Google Cloud Umumkan Jadi Validator

Harga Solana melejit ke kisaran US$38,55 pada Sabtu (5/11/2022) sebelum tengah malam, setelah Google Cloud secara resmi mengumumkan menjadi validator blockchain Solana. Blockchain popular ini pernah beberapa kali padam dan menjadi sasaran peretasan.

“Google Cloud saat ini menjadi validator di blockchain Solana,” tulis Google Cloud singkat di Twitter, Sabtu (5/11/2022) pukul 23:15 WIB. Google juga tak men-tag Bos Solana, Anatoly Yakovenko di cuitan itu.

Hal itu ditegaskan oleh Nalin Mittal Product Manager at Google, dilansir dari TheBlock, bahwa Google juga mendukung blockchain Solana untuk fitur BiqQuery mulai kuartal pertama tahun 2023.

BiqQuery sendiri adalah salah satu produk utama di Google Cloud untuk urusan pengolahan data. Ia berfitur machine learning, analisis geospasial dan business intelligence.

“Google Cloud sudah berperan sebagai validator di Solana. Dengan cara itulah kami dapat mempelajari dan membuktikan efisiensinya,” ucap Mittal.

BACA JUGA  Chainalysis: Dampak Skandal FTX Jauh Lebih Kecil Dibandingkan MtGox Terhadap Pasar Kripto

Harga SOL Melejit ke US$38,55

Pengumuman resmi dan singkat itu langsung melejitkan harga Solana (SOL) ke US$38,55 pada Sabtu sebelum  tengah malam, naik sebesar 13 persen dalam 24 jam terakhir. Ketika itu kapitalisasi pasar SOL berada di peringkat ke-10, data dari Coinmarketcap.com.

Pengumuman ini sekaligus sebagai langkah teranyar oleh raksasa teknologi itu di ranah di industri Web 3.0 lewat produk mereka, Blockchain Node Engine untuk urusan simpul jaringan blockchain.

“Blockchain Node Engine di Solana akan memudahkan pihak mana saja untuk menjadi validator,” tulis Google Cloud.

Di ranah teknologi blockchain, peran dan fungsi validator sama halnya dengan miner di sistem blockchain Bitcoin yang mengusung Proof-of-Work (PoW), yakni untuk memvalidasi dan memverifikasi transaksi crypto dan mendapatkan imbalan atas usahanya itu.

Solana sendiri mengusung prinsip utama Proof-of-Stake (PoS) yang mengandalkan berapa banyak jumlah crypto yang dimiliki (stake) oleh validator, dengan beberapa variabel lainnya, seperti stabilitas komputer cloud yang digunakan.

Solana Foundation Akui Ada 7.767 Akun Dompet Kripto SOL yang Diretas

Dalam hal kecepatan transaksi dan biaya transaksi, sistem PoS jauh lebih unggul daripada PoW, tetapi belum tentu dalam hal keutuhan sistemnya.

BACA JUGA  Apa Itu Cryptocurrency, Sejarah dan Perkembangannya

Setidaknya itu pernah terjadi beberapa kali di tahun 2022 ini, ketika blockchain Solana beberapa kali padam, sehingga transaksi sama sekali tak dapat dilakukan. Bahkan sebelumnya pernah terjadi peretasan di satu komponennya, dengan perkiraan kerugian mencapai jutaan dolar.

Pun demikian, dari segi performa dan volume transaksi, blockchain Solana masuk kategori unggul, berdasarkan kajian Binance Research belum lama ini. [ps]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait