Harga Solana (SOL) diproyeksikan bisa meroket mencapai US$500 atau setara Rp7 juta pada akhir tahun 2021 ini. Hal itu disampaikan oleh Greg Waisman CEO Mercuryo, Kamis (9/9/2021), setelah harga kripto itu bertengger di rekor tertinggi, setara Rp3 juta.
“Pertumbuhan Solana tampaknya meniru kripto Ether (ETH) dan Binance Coin (BNB), dan proyeksi US$500 mungkin berubah menjadi proyeksi konservatif untuk kripto SOL,” sebut Waisman, dilansir dari Cointelegraph.
Proyeksi konservatif mengacu pada pandangan bahwa harga itu adalah kisaran terendah, berbanding terbalik dengan proyeksi progresif.
Harga Solana (SOL) yang terbang tinggi, memang menolak turun, bahkan ketika pasar kripto ambrol secara brutal, setelah harga Bitcoin (BTC) luluh lantak hingga US$42 ribu dalam beberapa jam saja.
SOL terus mencetak rekor baru yang didorong oleh sejumlah kemitraan dan adopsi secara eksternal. Sebut saja sebelumnya ada pada 3 September 2021, punya rumah baru bagi NFT (Non-Fungible Token) di Audius. Harga SOL menguat 26,8 persen di kisaran Rp2 juta ketika itu.
Bahkan Bos Cardano, Charles Hoskinson secara terbuka mengakui keunggulan dan keluasan penggunaan Solana, selain aspek kecepatan dan murahnya biaya transaksi. Hoskinson malah mengatakan terbuka untuk bermitra dengan Solana.
Cardano yang saat ini dalam persiapan peluncuran smart contract perdana mereka pada 12 September 2021 juga turut diapresiasi. Harga ADA sudah memuncak di US$3
Kini harga SOL tampaknya sudah kehabisan bahan bakar. Koreksi tak dapat dihindarkan, setelah per Kamis, 9 September 2021 malam, sudah masuk ke wilayah US$193.
Harga Solana (SOL) Naik, Karena Teknologi Diapresiasi
Mercuryo menekankan, harga SOL yang mampu menahana tekanan bearish adalah bukti nyata blockchain Solana memang sangat diapresiasi.
Blockchain Solana secara nyata memimpin booming sektor keuangan terdesentralisasi (DeFi) dan NFT, sebutnya.
“Kinerja kripto SOL yang lebih baik di pasar baru-baru ini kurang lebih merupakan kelanjutan dari pertumbuhannya belakangan ini,” kata Petr Kozyakov, rekan Mercuryo.
Menurut Kozyakov, dengan peluncuran dua proyek NFT yang berbeda terjadi di ekosistem per hari, ada permintaan tanpa akhir untuk SOL dari pembeli ritel.
“Akibatnya, harga tetap naik lebih dari 50 persen minggu ini meskipun terjadi penurunan di seluruh pasar,” sebutnya.
Secara rinci, Solana menjadi tuan rumah peluncuran NFT Degenerate Ape Academy pada 15 Agustus 2021, yang menampilkan koleksi 10.000 gambar kera imut.
NFT itu terjual habis hanya dalam delapan menit senilai total 96.000 SOL atau setara Rp84 milyar!
Solana melanjutkan terjunnya ke ruang NFT dengan mengaktifkan pasar koleksi digital yang didukung oleh bursa kripto FTX awal pekan ini. Perusahaan itu meyakini kekuatan blockchain Solana semakin memantapkan kinerja pasar NFT mereka. [ps]