Harga Terra LUNA Hari Ini Masih Untracked, Investor Korsel Menuntut Do Kwon Semakin Banyak

Harga Terra LUNA hari ini masih berstatus “untracked” setelah proyek kripto itu berganti wajah menjadi Terra 2.0, di mana investor LUNA Korsel semakin banyak menuntut Do Kwon.

Setelah disetujuinya proposal pemulihan ekosistem Terra melalui forking, ini telah menarik banyak perhatian dan tanggapan dari para pelaku di industri kripto. Banyak di antaranya yang mendukung.

Kehadiran blockchain baru dari ekosistem Terra, yang disebut Terra 2.0, telah mendapatkan dukungan dari berbagai bursa kripto, yang jumlahnya terus bertambah.

Dalam pengumuman terbaru di Twitter, jaringan Terra 2.0 akan segera aktif hari ini, sekitar pukul 13.00 WIB.

Bursa kripto Nexo pun diketahui telah hadir sebagai pendukung baru dari Terra 2.0, dan airdrop token LUNA baru bagi para pemegang token LUNC dan UST.

Sebelumnya, bursa kripto Binance dan FTX sudah berkoordinasi dengan tim Terraform Labs terkait airdrop itu. Binance mengatakan bahwa itu bertujuan untuk membantu pengguna Binance yang turut terpapar “teror LUNA.”

Guna mendukung proses airdrop, beberapa bursa yang mendukung telah melakukan penghentian sementara untuk transaksi dan perdagangan dari token LUNA dan UST di platform mereka.

Dan dalam proses migrasi besar ini, Coinmarketcap.com pun menyeleraskan informasi soal LUNA ini.

Terpantau Sabtu (28/5/2022), pada pagi hari, laman baru untuk Terra LUNA 2.0 masih berstatus “untracked” karena migrasi masih dalam proses dan belum ada data yang ditampilkan di laman tersebut.

Harga Terra LUNA hari ini cmc

Sementara, harga Terra LUNA hari ini masih dapat dipantau di laman dari kripto LUNA yang lama, yang telah berubah menjadi Luna Classic (LUNC). Namun, tentu saja datanya masih kurang akurat secara real time karena ini masih dalam tahap migrasi.

Namun, selama masa migrasi, investor justru kian banyak mengajukan tuntutan pada CEO Terraform Labs, Do Kwon.

Berdasarkan laporan YNA, kelompok berisi 76 investor telah mengajukan keluhan terhadap para Pendiri Terra pada hari Jumat (27/5/2022), ke Kantor Kejaksaan Distrik Selatan Seoul, atas tuduhan penipuan.

Jatuhnya ekosistem Terra dan kripto LUNA serta UST telah mencetak kerugian besar bagi banyak investornya.

Diketahui, kerugian gabungan dari kelompok investor itu adalah sebesar 6,7 miliar won, atau setara Rp77,78 miliar.

“Jika kebenaran terungkap melalui penyelidikan menyeluruh, semua penipu akan ditangkap dan membayar kejahatan mereka,” ujar pemimpin kelompok investor tersebut.

Selain itu, mengikuti peluncuran dari Terra 2.0, regulator di Korsel pun kian memperketat aturan kripto.

Financial Supervisory Service (FSS), pihak berwenang terkait regulasi ini, telah mengumumkan bahwa mereka akan menstandarisasi cara penilaian terhadap risiko di aset digital. [st]

 

 

 

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait