Harga XRP Meroket Tapi Data On-Chain Bikin Kita Mikir Ulang

Banner IUX

Ripple resmi memenangkan gugatan hukum panjang melawan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), menandai berakhirnya salah satu hambatan hukum terbesar dalam industri kripto.

Namun, meski harga XRP sempat melonjak tajam ke level US$3,22 setelah putusan diumumkan, data on-chain menunjukkan bahwa lonjakan ini tidak diiringi peningkatan partisipasi pengguna baru.

Berdasarkan analisis dari CryptoOnchain yang dipublikasikan di platform CryptoQuant, jumlah alamat aktif harian di jaringan XRP justru turun lebih dari 10 persen menjadi sekitar 24.701.

“Ini mengindikasikan bahwa reli harga saat ini bukan hasil dari arus masuk pengguna baru, melainkan rotasi modal dari pemegang lama,” ungkap CryptoOnchain.

Penurunan aktivitas jaringan ini menimbulkan kekhawatiran di tengah narasi optimistis pasca-kemenangan hukum.

Pasalnya, reli harga yang berkelanjutan umumnya ditopang oleh peningkatan partisipasi pengguna dan pertumbuhan ekosistem, bukan sekadar spekulasi jangka pendek.

BACA JUGA:  Galaxy Digital Serap Rp25,26 Triliun Altcoin SOL, Sinyal Bullish

Aksi Whale Ramaikan Bursa saat Harga XRP Masih Menguat

Laporan yang sama mengungkapkan lonjakan signifikan pada jumlah alamat yang menyetor XRP ke bursa Binance dan Upbit, baik sebelum maupun sesaat setelah pengumuman keputusan hukum. Fenomena ini kerap diartikan sebagai sinyal profit-taking atau persiapan untuk aktivitas jual jangka pendek.

Sementara itu, data cadangan XRP di bursa juga memperlihatkan dinamika yang menarik. Cadangan XRP di Binance kembali meningkat setelah sempat menurun bulan lalu, dan Upbit mencatatkan tren akumulasi yang konsisten.

Sebaliknya, bursa OKX kini hampir tidak memiliki simpanan XRP sama sekali, menunjukkan adanya arus keluar besar-besaran dari platform tersebut.

CryptoOnchain menyimpulkan bahwa kombinasi antara kenaikan harga dan penurunan jumlah pengguna aktif menunjukkan konsentrasi likuiditas di tangan segelintir pelaku pasar. Hal ini berpotensi memicu koreksi harga dalam waktu dekat jika tekanan jual tidak diimbangi dengan masuknya peserta pasar baru.

BACA JUGA:  Dua Tahun Panas, Gemini dan SEC Akhirnya Capai Kesepakatan

Situasi ini diperburuk oleh ketimpangan fundamental dalam ekosistem XRP. Data yang dihimpun CoinMarketCap menunjukkan bahwa harga XRP saat ini diperdagangkan di kisaran US$3,18, turun 1,24 persen dalam 24 jam terakhir.

Penurunan ini terjadi di tengah ekspektasi reli pasca-putusan hukum, namun justru memicu aksi “buy the rumor, sell the news.

Beberapa pelaku pasar juga menantikan langkah konkret dari regulator. Ketua SEC, Paul Atkins, berjanji akan menghadirkan aturan kripto yang lebih jelas, namun sentimen jangka pendek masih rapuh.

Di sisi lain, analis teknikal Gert van Lagen memproyeksikan target harga US$34 pada pertengahan 2026, berdasarkan pola breakout ganda selama tujuh tahun terakhir.

Meski demikian, kapitalisasi pasar XRP yang kini menyentuh US$190 miliar jauh melampaui total nilai terkunci (TVL) di XRP Ledger yang hanya sekitar US$85 juta.

BACA JUGA:  OpenAI dan Oracle Teken Kesepakatan Komputasi Senilai Rp4.890 Triliun

Perbandingan rasio 2.200x ini jauh di atas rasio Ethereum yang hanya sekitar 5,6x, mengindikasikan ketidakseimbangan besar antara spekulasi harga dan penggunaan nyata di jaringan.

Fakta lain yang perlu dicermati adalah bahwa lebih dari 95 persen pemegang XRP saat ini berada dalam kondisi untung. Secara historis, kondisi ini sering menjadi pertanda koreksi karena investor cenderung mengambil untung dalam jumlah besar setelah mengalami kenaikan signifikan.

Dengan latar belakang ini, reli harga XRP saat ini dinilai belum sepenuhnya aman dari risiko koreksi. Meski kabar positif dari ranah hukum memberikan dorongan jangka pendek, keberlanjutan tren naik sangat bergantung pada kemampuan XRP menarik pengguna baru dan menciptakan adopsi nyata di jaringan. [st]


Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.

Terkini

Warta Korporat

Terkait