Harga XRP Naik Lebih 9 Persen karena Kabar Terbaru Ripple Labs versus SEC

Kabar terbaru dari perseteruan antara Ripple Labs versus SEC AS telah membawa lonjakan harga pada kripto XRP, naik lebih dari 9 persen.

Harga kripto XRP telah cukup lama tertahan, bahkan di masa hype kripto 2021, karena perseteruan tersebut. Investor masih memilih wait and see sembari menimbang prospek kripto tersebut ke depan.

Sebelum tuntutan SEC AS yang menyebut XRP adalah token sekuritas, kripto Ripple ini masuk dalam peringkat lima besar kripto berdasarkan kapitalisasi pasar.

Harga XRP Melesat 

Berdasarkan laporan Ethereum World News, babak baru dari perseteruan Ripple Labs versus SEC AS telah bergulir.

Pengacara pembela Ripple, James Filan, telah membagikan pembaruan baru melalui Twitter, yang membuat investor berharap ini akan berakhir baik untuk perusahaan pembayaran berbasis blockchain tersebut.

Filan menyoroti pernyataan Ketua SEC Gery Gensler atas jenis aset yang dianggap sekuritas. Itu termasuk kripto yang berjalan di konsensus proof of stake (PoS), yang dianggap bisa juga menjadi sekuritas.

Tentu saja, pernyataan tersebut telah memicu perdebatan sengit di Twitter. Pada intinya, para pendukung dan investor kripto mempertanyakan “pandangan yang sebenarnya” dari SEC terhadap sekuritas.

Hal tersebut dianggap akan menguntungkan pihak Ripple karena tidak ada dasar kuat bagi SEC AS untuk terus menerus menuduh XRP sebagai kripto sekuritas. Kemungkinan, kasus ini juga akan segera berakhir dan dimenangkan oleh pihak Ripple.

Alhasil, harga XRP pun melesat lebih dari 9 persen pada hari Jumat (16/9/2022), dan pada saat penulisan telah berlanjut naik lagi, lebih dari 5 persen.

Kebangkitan Pasar BTC di Bulan Oktober?

Di sisi lain, berdasarkan data historis, harga Bitcoin tampak masih bergerak seperti tren yang sama dalam satu dekade terakhir.

Bitcoin News melaporkan bahwa mengikuti pergerakan di masa lalu, harga Bitcoin (BTC) pada bulan September sangat buruk, hampir sama seperti saat ini.

Pada September 2013, harga BTC merosot tajam dari US$240 menjadi US$138. Dari tahun 2014 sampai 2021, harga BTC juga berakhir merah di bulan September.

Namun pada Oktober 2021, harga membentuk rebound yang kuat hingga membawa BTC mencetak harga ATH baru di bulan November 2021, sebelum jatuh ke dalam bearish pasar kripto, sampai hari ini.

Berdasarkan pola dalam satu dekade terakhir, bulan September dinilai sebagai bulan yang bearish, sementara Oktober adalah bulan yang bullish.

Apakah Oktober mendatang akan menjadi bullish bagi harga Bitcoin? Itu masih akan berpegang pada kebijakan bank sentral AS (the Fed).

Jika the Fed kembali menaikkan suku bunga dalam pertemuannya nanti, maka kemungkinan besar harga BTC akan kembali jatuh. Bisa saja, pemulihan di bulan Oktober tak akan terulang di tahun ini.

Berdasarkan relasi pasar kripto dan pasar saham, prospek bullish masih akan berpegang erat pada setiap kebijakan the Fed. Mari kita saksikan. [st]

 

 

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait